Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Ardi Prasetyawan - Lindungi petani cabai dari tengkulak. (ilustrasi/aktual.com)

Surabaya, Aktual.Com-Melonjaknya harga harga cabai yang tidak diimbangi dengan keuntungan petani, akhirnya membuat disperindag jatim menggandeng bulog untuk membeli cabai milik petani.

“Kita sudah berbagai upaya untuk menekan harga cabai tapi belum berhasil. Apalagi, kita dengar bahwa naiknya cabai, ternyata petani tidak mendapat keuntungan petani. Makanya kita gandeng bulog.” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Ardi Prasetyawan, (14/2/2017).

Selain bulog, lanjut Ardi, pihaknya juga menggandeng perusahaan nasional, untuk bekerja sama membeli cabai langsung dari petani. Kemudian cabai tersebut, dijual di pasaran dengan harga yang sama dari petani. Sebab, selama ini petani menjual cabai ke tengkulak dengan harga kisaran 30 sampai 40 ribu per kilogramnya. Namun, setelah melewati rantai distribusi dan sampai di pasar tradisional, cabai sudah berubah harga menjadi di atas 100 ribu rupiah per kilogramnya.

“Makanya kita beli cabai dari petani, kalau harganya 30 ribu, kita jual lagi bersama bulog dengan komoditas yang lain di pasaran dengan harga yang sama dari petani.” lanjut Ardi.

Sejauh ini, ada beberapa tempat yang dilakukan penjualan cabai dari kerja sama dengan bulog dan perusahaan nasional, diantaranya di Surabaya, Jember, Malang dan Kediri.

Sementara, di tempat lain belum dilakukan lantaran ketersediaan cabai yang belum mencukupi.

Seperti diberitakan sebelumnya, harga cabai di Jawa Timur sudah di atas 100 ribu rupiah perkilogram. Padahal, petani hanya menjual 30 ribu rupiah per kilogramnya.

Kenaikan harga justru dibuat oleh para tengkulak dan pedagang besar untuk menutupi biaya transportasi angkut cabai yang jumlahnya menurun.

Pewarta dan Foto Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs