Jakarta, Aktual.com — Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menilai jika Dana Moneter Internasional (IMF) menetapkan Renminbi atau Yuan Tiongkok sebagai mata uang internasional, maka akan memberikan perbaikan signifikan bagi neraca perdagangan Indonesia.

“Secara keseluruhan, ketergantugan terhadap dolar AS akan jauh berkurang,” kata Sofjan di sela sebuah seminar ekonomi di Jakarta, Selasa (24/11).

Dalam sidang 30 November 2015, Sofyan berharap Dana Moneter Internasional (IMF) memastikan penggunaan Renminbi sebagai mata uang internasional kelima, setelah dolar AS, Yen Jepang, Poundsterling Inggris, dan Euro Eropa.

Sofjan menuturkan, jika Renminbi sudah menjadi mata uang internasional, permintaan pasokan dolar AS ke pasar finansial domestik akan jauh berkurang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka