Jakarta, Aktual.co — Direktur Pertamina haruslah orang yang mempunyai jiwa kemandirian, sehingga penempatannya jangan banyak dipolitisir oleh penguasa. Sehingga, jangan sampai perusahaan yang terbilang besar ini, hanya menguntungkan pihak asing.
Demikian disampaikan Koordinator Serikat Pensiunan Karyawan Pertamina (SPKP), Binsar Effendi Hutabarat, ketika dihubungi, di Jakarta, Jumat (14/11).
“Yang harus ditekankan adalah bahwa pendapatan di sektor minyak dan gas ini merupakan andalan negara, sangat besar dari sektor ini. karena itu pertamina ini seharusnya dikerjakan oleh mereka yang punya jiwa kemandirian. Pertamina dan pihak-pihak lain hendaknya memahami ini, dimengerti baik-baik dengan jujur jangan dipolitisir. jangan sampai yang terpilih nantinya hanya menguntungkan pihak asing,” ucap dia.
Selain kemandirian, sambung dia, jiwa dan sikap nasionalisme dengan mengembalikan kedaulataan sumber daya alam (SDA) Indonesia kepada rakytny pun harus dimiliki oleh orang nomor satu di perusahaan yang mengatur perminyakan tersebut.
“Rakyat Indonesia itu yang punya minyak, gas, jangan sampai ke depan dirampok terus oleh negara lain. jangan sampai proyek-proyek migas dipegang orang lain,” ucap di.
Namun demikian, ketik ditanya soal proses seleksi Dirut Pertamina yang tertutup? Ia pun mengaku dalam posisi yang bingung. Pasalnya, karena dalam seleksi jabatan dirut perusahaan yang menentukan adalah rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Soal seleksi ini kita juga dalam posisi susah, memang itu seharusnya memalui fit and proper test. tapi karena ini seleksi dirut perusahaan maka yang menentukan adalah RUPS, jadi ada ditangan RUPS,” ujarnya
“(Disisi lain) masalahnya adalah ini satu-satunya BUMN yang terbesar meberikan pemasukan bagi negara, pemasukannya diambil dari kekayaan alam kita,” tambah dia.
Oleh karena itu, sambung Binsar, perlu aturan baru yang mengatur seleksi direktur pertamina, misalnya melalui DPR Komisi VII. Jadi nanti terbuka ke publik siapa calon dan panitia seleksinya, tidak seperti sekarang.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang