Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin mengatakan ancaman nyata seperti terorisme dan radikalisme yang dialami beberapa negara termasuk di kawasan Asia Pasifik, memerlukan perhatian serius.

“Penanganannya harus dilakukan secara kolektif melalui kolaborasi dan interaksi antarnegara,” kata Hartind saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Ditjen Strahan Kemhan Tahun 2018, di kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (8/2).

Menurut Hartind dalam keterangan tertulisnya, ancaman terorisme dan radikalisme itu bersifat lintas negara berskala regional maupun global sehingga memerlukan penanganan kolektif dan tindakan bersama.

Mantan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Kemhan ini, menyebutkan, guna mengantisipasi trend perkembangan situasi keamanan di kawasan yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme, Menhan Ryamizard Ryacudu telah mengeluarkan inisiatif platform kerja sama yaitu konsep kerja sama pertukaran informasi strategis kawasan dengan nama “Our Eyes”.

Tujuan kerja sama “Our Eyes” yang dilakukan oleh Indonesia bersama lima negara ASEAN yakni Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam tersebut adalah bagaimana membangun kerja sama di kawasan untuk dapat menghadapi dan menangkal radikalisme dan terorisme secara kolektif.

Jenderal bintang dua ini mengatakan, Indonesia mempunyai beberapa titik rawan terjadinya ancaman terorisme.

Untuk itu selain membangun kerja sama dengan negara-negara di kawasan, juga diperlukan konsep pembangunan “mindset” seluruh rakyat Indonesia melalui penanaman wawasan kebangsaan, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh kelompok tertentu.

“Upaya yang kita kembangkan dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, yaitu dengan memperkuat jati diri bangsa serta membangun persatuan dan kesatuan yang kokoh, melalui penanaman nilai-nilai Pancasila dan penguatan kesadaran bela negara,” kata mantan Kapuskom Publik Kemhan ini.

Rakornis Ditjen Strahan Kemhan Tahun 2018 mengambil tema “Mengoptimalkan Kebijakan Strategis Pertahanan Negara Guna Mencapai Sinergitas Kelembagaan, Profesionalisme TNI, Pemberdayaan Industri Pertahanan dan Kesadaran Bela Negara serta Diplomasi Pertahanan Dalam Rangka Mencapai Pertahanan Negara Yang Tangguh”.

Melalui tema tersebut, Dirjen Strahan Kemhan berharap akan terbangun sinergitas antara pemangku kepentingan/Lembaga dalam menjabarkan program kerja Tahun 2018 secara optimal sesuai tugas dan fungsi Ditjen Strahan Kemhan kedepan.

Rakor berlansung sehari dihadiri pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan serta pejabat perwakilan dari instansi terkait. Rakor juga mengundang tiga orang nara sumber/pakar yaitu Irwansyah, Andi Widjajanto dan Prof. Hikmahanto Juwana.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: