Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) seusai memberikan keterangan pers di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11). Keduanya melakukan pertemuan membahas sejumlah masalah kebangsaan serta terus meneguhkan komitmen menjaga keutuhan NKRI dan "Bhinneka Tunggal Ika" berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/kye/16.

Jakarta, Aktual.com – Hasil survey Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan ada beberapa kelompok masyarakat yang berpotensi menjadi lumbung suara bagi Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dua tahun mendatang. Hal ini dilontarkan oleh Direktur Eksekutif CSIS, Philip Vermonte di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (12/9).

“Kalau dilihat datanya, walaupun pak Jokowi mendapat dukungan dari semua golongan dibanding Prabowo, tapi ada beberapa aspek yang berimbang,” ujar Philip.

Berdasar hasil survei CSIS pada 23-30 Agustus 2017 lalu, kedua kandidat kuat Presiden pada Pilpres 2019 ini imbang pada masyarakat lulusan SMA dam diploma.

Pada dua kelompok masyarakat tersebut, Philip menyebut Jokowi hanya unggul tipis atas Prabowo, yakni hanya berkisar 3,6 % hingga 10,6 %. Selisih ini relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan di bawahnya.

Selain itu, Philip menyatakan jika perimbangan suara antara Jokowi dan Prabowo juga terjadi di masyarakat dengan rentang usia 20-29 tahun. Dalam kelompok ini bahkan Prabowo unggul dengan raihan 35,3 %, sedangkan Jokowi hanya meraih 31,7 %.

Sementara 33,1 % lainnya dalam kelompok ini menyatakan memilih kandidat lainnya dan belum menentukan pilihannya.

“Umur 20 sampai 29 tahun ini usia yang sedang giat mencari kerja. Isunya menurut saya bagaimana isu ekonomi diselesaikan, lapangan kerja,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby