Jakarta, Aktual.com — Kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah mengharapkan pahala dari Allah SWT serta kebahagiaan abadi di hari Akhirat untuk memberikan perhatian secara khusus bagaimana agar Muslim mampu mensucikan dirinya. Karena keberuntungan dan kesuksesan seorang Muslim tersebut bisa diraih, jika ia mau mensucikan dirinya (tazkiyatun nafs), sebagaimana firman Allah SWT:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mau mensucikan jiwanya.” (Qs. As Syams : 9)
Sementara itu, seorang Ulama Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah menyebutkan, bahwa manusia itu terbagi menjadi dua golongan:
Yang pertama, golongan yang terkalahkan oleh nafsunya, sehingga setiap perilakunya dikendalikan oleh hawa nafsunya.
Dan kedua, golongan yang mampu menahan serta mengalahkan nafsunya sehingga nafsu itu kalah terhadap perintahnya.
Dari dua golongan itu, maka manusia diberi pilihan oleh Allah SWT untuk menentukan ingin menjadi golongan yang mana. Golongan penyembah hawa nafsu atau golongan pengendali hawa nafsu.
Firman Allah SWT dalam ayat suci Al Quran: “Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka Neraka tempat tinggalnya. Sedangkan mereka yang takut pada kebesaran Rabb-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya Surgalah tempat tinggalnya.” (Qs. An Nazi’at : 37 – 41).
Sedikit menasehati, nafsu memang ada yang mengajak seorang Hamba kepada kebaikan dan ada pula yang menyesatkan. Maka pilihlah yang mengajak Muslim kepada kebaikan. Yakni, nafsu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar selamat di dunia dan akhirat.
Sementara itu, Ibnu Qudamah dalam kitabnya Mukhtashor Minhajul Qoshidin menjelaskan tentang nafsu kejahatan: “Ketahuilah bahwa musuh bebuyutanmu adalah ‘nafs’ kamu yang ada di sisimu. Dan telah diciptakan ‘nafs’ yang menyeru kepada kejahatan, cenderung kepada kejelekan. Engkau telah diperintahkan untuk menghukuminya, mensucikannya dan menceraikannya dari sumber-sumbernya.”
Kembali ke nasihat kami, memang tidak mudah usaha untuk mensucikan jiwa ini, apalagi jika manusia tersebut sudah terlalu sering melakukan kemaksiatan.
Namun demikian, bukan tidak mungkin perubahan itu terjadi karena Allah SWT senantiasa membuka pintu-Nya untuk manusia menjemput hidayah. Sebelum hembusan nafas yang terakhir. Aktual.com mengajak, Muslim di Indonesia dan seluruh dunia untuk memulai menjadi lebih baik dengan tazkiyatun ‘nafs’ atas diri kita. Wallau’alam bi showab.
Artikel ini ditulis oleh: