Jakarta, Aktual.com — Selama dua tahun terakhir, yaitu 2014 hingga awal 2015 tercatat 102 investor lokal dan nasional menanamkan modal di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dengan investasi mencapai Rp25,9 triliun.

Investor yang izinnya tengah diproses hingga Sepetember 2015 tercatat 89 pengusaha dengan nilai belasan triliun rupiah, kata Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Minggu (18/10).

Ia mengatakan investasi sebesar itu berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Lubuklinggau dan meningkat pesat dari sebelumnya hanya sekitar Rp1,9 triliun.

Investasi itu antara lain pada sektor perhotelan baik hotel berbintang maupun melati yang setiap tahun jumlahnya terus bertambah termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) binaan Pemerinta Kota Lubuklinggau.

Selain itu sejumlah bangunan besar sudah berdiri meskipun kondisi pengerjaan fisiknya sekitar 50 persen selesai.

Sesuai dengan Visi terwujudnya Kota Lubuklinggau sebagai Kota Industri dan Perdagangan, peningkatan tersebut berasal dari berbagai kategori mulai dari pengusaha kecil sampai dengan menengah keatas.

Daya tarik investor untuk mennanamkan modalnya di Kota Lubuklinggau akhir-akhir ini cukup tinggi, karena letak geografis sangat menarik dan pertumbuhan penduduknya cukup stabil, sosial budaya masyarakat bersifat terbuka dan penuh bersahabat.

“Kami akan mempermudah segala adminitrasi yang dibutuhkan pengusaha dan dijamin tak sistem calo dalam pelayanan terhada pengusaha tersebut,” ujarnya.

Kabag Humas dan Pertokol Setwilda Kota Lubuklinggau Hendra Gunawan mengatakan investor yang tengah melirik untuk menanamkan modalnya di Lubuklinggau sebagian besar para pengusaha nasional.

Selain pengusaha perhotelan, rumah sakit dan perdagangan, ada juga berkeinginan membuat pergudangan, sedangkan pengankutannya ke ibu kota Provinsi Sumatera Selatan menggunakan transportasi darat yaitu kereta api.

“Dalam waktu dekat Pemerintah Kota Lubuklinggau akan kerja sama dengan kargo beberapa maskapai, untuk mengangkut produksi pertanian di wilayah itu,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan