Beijing, Aktual.com – Temperatur udara di Beijing merosot sampai minus 10 derajat Celsius pada Jumat (22/1) dan diperkirakan mencapai temperatur paling rendah dalam 30 tahun, minus 17 derajat Celsius, mulai Sabtu sampai Minggu.

Demikian disampaikan Badan Meteorologi Beijing mengutip Xinhua, Jum’at (22/1).

Temperatur di Kota Gehnhe, yang berada di Wilayah Otonomi Inner Mongolia di Tiongkok Utara, merosot sampai minus 47,8 Derajat Celsius pada Kamis (21/1), mendekati catatan bersejarahnya, yaitu minus 49,6 Derajat Celsius. Genhe telah dinyatakan sebagai tempat paling dingin di Tiongkok.

Kabut es menyelimuti jalan di Genhe, tempat penjual ikan dapat mematahkan ikan beku jadi dua.

Ergune di Inner Mongolia dan daerah sekitarnya telah menghadapi penurunan temperatur sampai minus 40 derajat.

Wang Ji, Wakil Direktur Pusat Cuaca Beijing, mengatakan sejak Januari, dampak El Nino telah mereda, tapi udara dingin dari Atlantik Utara dan Pegunungan Ural di Rusia telah bergerak menuju Selatan, sehingga mengakibatkan badai salju di Eropa dan bergerak ke arah timur sehingga mempengaruhi Tiongkok.

“Kita tak perlu bingung mengenai perubahan cuaca ini dengan perubahan iklim, yang lebih luas. Meskipun El Nino telah menyebarkan udara hangat sejak tahun lalu, kita masih dapat memperkirakan gelombang dingin seperti ini,” kata Wang.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara