Petani rumput laut menjemur hasil panennya di Desa Pitu Singgu, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Rabu (25/3). Harga rumput laut di tingkat pengumpul Rp. 10 ribu per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp. 18 ribu per kilogram, hal tersebut disebabkan distributor kesulitan mengekspor rumput laut karena aturan pajak ekspor yang dikeluarkan pemerintah yang menaikkan bea keluar (BK) pajak ekspor rumput laut. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/Rei/Spt/15.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong transformasi pola pikir petani dari subsisten atau swasembada menjadi berorientasi pasar agar mampu lebih sejahtera.

“Kita perlu mendorong perubahan agar petani tidak berpikir subsisten. Petani harus berorientasi pasar, hanya itu yang bisa membuat petani sejahtera,” kata Darmin dalam pembukaan seminar “Menuju Kemandirian Desa Masa Depan” di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/5).

Menurut Darmin, untuk melahirkan petani-petani yang berorientasi pasar, hal yang penting dilakukan adalah memberikan akses yang lebih luas kepada petani, salah satunya melalui pembangunan desa mandiri.

“Basis utama dari desa mandiri ini adalah membangun infrastruktur pasar yang dapat mendukung peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian. Di samping itu, dibutuhkan pula pembangunan fasilitas yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan utama petani di desa,” kata dia.

Selain itu, peningkatan keterampilan petani juga diperlukan sehingga petani mampu mendapat penghasilan tambahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan