Jakarta, Aktual.com – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melansir hasil survei terbarunya untuk Pilkada DKI Jakarta 2017, di kawasan Jakarta Timur, pada Selasa (4/10).

Hasilnya, lembaga survei pimpinan Denny JA ini menyebutkan, dukungan atas Ahok terus menurun sejak survei Maret 2016, Juli 2016 dan Oktober 2016.

“Kini dukungan Ahok menurun di titik rawan. Ia mungkin menang, namun ia juga mungkin kalah. Bahkan Ahok kini mungkin tersingkir di putaran pertama pilkada DKI Febuari 2017,” kata peneliti LSI, Adjie Alfarabie, di Jakarta, Selasa (4/10).

Menurutnya, Ahok di bulan Oktober 2016 bukanlah Ahok di bulan Maret 2016. Di Survei LSI bulan Maret 2016, Ahok pribadi begitu perkasa dengan tingkat elektabilitas 59,3 persen.

Saat itu elektabilitas Ahok sendirian tetap lebih besar dibandingkan 10 calon gubernur yang lain digabung menjadi satu (Yusril IM, Tri Risma, Sandiaga, dan lainnya).

“Total 10 orang kompetitor itu dijumlah bahkan hanya 26.30 persen. Bahkan total suara mereka masih jauh di bawah dukungan Ahok sendirian,” ujar Denny.

Namun di bulan Oktober 2016, elektabilitas Ahok merosot hanya diangka 31,1%. “Ia memang masih di atas. Agus pribadi sebesar 22,30 persen dan Anies pribadi sebesar 20,20 persen,” terang Denny.

“Namun, hanya Anies ditambah Agus (42,5 persen) sudah mengalahkan Ahok (31,1 persen) dengan selisih 11,4 persen. Selisih ini marginnya double digit, diatas 10 persen,” sambungnya.

Jika berpasangan, pasangan Ahok-Djarot (Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat) juga hanya unggul tipis saja terhadap pasangan lainnya.

Ahok-Djarot 31,4 persen, Anies-Uno (Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno) sebanyak 21,1 persen dan pasangan Agus-Sylviana (Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni) sebanyak 19,3 persen.

Pemilih yang belum memutuskan, tidak tahu/tidak jawab atau rahasia total sebanyak 28,2 persen.

Dengan angka ini dan pilkada masih empat bulan lagi, jika tak ada perubahan radikal hampir pasti pilkada berlangsung dua putaran. Tidak ada yang unggul mutlak diatas 50 persen.

“Namun di putaran pertama, siapapun kini bisa tersingkir. Jika tren Ahok terus menurun, Ahok pun bisa tersingkir di putaran pertama.”

Diketahui, Survei LSI dilakukan pada 28 September-2 Oktober 2016 dengan jumlah 440 responden. Survei ini memakai wawancara tatap muka, metode multi-stage random sampling dengan margin of error plus minus 4,8 persen.

 

*Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: