Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah menjelaskan dalam pengajian kitab Bahjat Annufusnya bahwa dunia ini adalah merupakan alam hikmah, yaitu Allah menjadikan hubungan sebab akibat.

Yang mana seorang hamba selagi dirinya berada di alam fana ini, maka haruslah mengikuti aturan alam hikmah. Dimana Qudratullah bersembunyi di dalam alam hikmah tersebut.

Ketika seseorang merasa lapar, maka syariat memerintahkan untuk makan, karena Allah menjadikan rasa kenyang itu sebagai akibat dari makan.

Inilah yang dinamakan dengan alam hikmah, dimana seorang hamba harus berusaha untuk al akhdzu bil asbab (berusaha untuk melakukan sebab), agar mendapatkan akibat atau sesuatu yang dikehendaki.

Makan adalah hikmah, dan rasa kenyang adalah Qudrah, dimana rasa kenyang ini bersembunyi pada makan itu sendiri. Maka dari itulah ulama tashawwuf berkata, bahwa:

“ ترك الأسباب جهل والإعتماد عليها كفر”

Artinya: “Meninggalkan sebab (usaha dengan melakukan sebab agar mendapatkan akibat) adalah suatu kebodohan, dan bersandar kepada sebab itu sendiri adalah sebuah kekufuran”.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid