Di dalam amar ma’ruf nahi mungkar, kita bermuamalah dengan sifat, bukan dengan pribadi seseorang. Apabila tidak demikian, maka kita orang yang tidak mengenal Allah. Bahkan iblis sekalipun, kita membencinya oleh sebab sifatnya yang menyesatkan, bukan karena ia adalah makhluk yang diciptakan dari api, pungkas syekh Yusri.
Lihatlah Nabi Lut As, beliau berkata kepada kaumnya:
” قَالَ إِنِّي لِعَمَلِكُمْ مِنَ الْقَالِينَ”
Artinya: “Telah berkata Nabi Lut As: sesungguhnya saya termasuk orang yang membenci terhadap perbuatan kalian”(QS. As Syuara: 168). Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid