Akan tetapi mereka yang terkenal dengan su’ul adabnya (akhalknya yang buruk) serta dunia yang telah masuk ke dalam kalbu mereka, mereka menolak kabar gembira tersebut.
Mereka tidak ingin khabar gembira saja dari baginda, akan tetapi mereka menginginkan hal-hal yang bersifat materi, seperti perhiasan, uang, kambing, unta dan hewan ternak lainnya. Lalu baginda pun terlihat kesal terhadap akhlak mereka, kemudian berkatalah kepada orang-orang yang datang dari Yaman yaitu kaum Asy’ariyyin yang ketika itu juga bertamu kepada baginda:
“Terimalah kabar gembira ini (wahai kalian Ay’ariyyin) karena mereka (Banu Tamim) tidak mau menerimanya (dariku)”.(HR. Bukhari).
Dengan sigapnya mereka menjawab tawaran baginda itu dan berkata: ” قَدْ قَبِلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ” yang artinya: ” Kami telah benar-benar menerimanya wahai Rasulallah”(HR. Bukhari).
Beginilah adab mereka terhadap baginda SAW, menerima kabar gembira ini, meski mereka tidak tahu akan isi dari hal tersebut. Oleh sebab itulah, Allah Ta’ala memberikan keberkahan kepada mereka, Allah jadikan mereka sebagai delegasi dan penyebar agamanya di benua Afrika dan benua Asia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid