Artinya: “Sesungguhnya tidak ada penularan sama sekali (dalam penyakit), dan tidak ada kesialan. Kesialan itu ada pada tiga hal, yaitu pada perempuan, rumah dan hewan (kendaraan)”.(HR. Bukhari).
Syekh Yusri mengomentari, bahwa yang dimaksud pada hadits di atas adalah bahwa sesuatu yang dinafikan oleh Baginda Nabi Saw adalah penyakit yang menular dengan sendirinya, di luar dari kehendak Allah Swt.
Dengan dalil, suatu hari Baginda Nabi berkata, bahwa tidak ada yang namanya penyakit menular, lalu tiba-tiba seorang badui berkata: ” lalu bagaimana menurut anda, ada onta yang tadinya seperti kijang (energik ) di padang pasir, lalu tiba-tiba datang seekor onta yang berkudis, kemudian onta itupun menjadi ikut berkudis”.
Lalu Baginda Nabi Saw pun menjawab: “lantas siapa yang menularkan kepada onta yang pertama (yang berkudis)?”(HR. Bukhari). Tentu Allah Swt jawabnya. Wallahu A’lam….bersambung.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid