Pelalawan, Aktual.com – Tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan, yg juga anggota majlis Syuro FPI Riau Habib Syaugi Shahab, mengkritisi penyelenggaraan Live musik di objek ekowisata Taman Kenangan yang terletak tepat di depan Masjid Raya Al-Muttaqin, Jalan Lintas Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, pada Sabtu (23/3).

Menurutnya, meskipun kegiatan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, lokasinya yang berdekatan dengan masjid seharusnya mempertimbangkan faktor lingkungannya. Hal ini dikarenakan penyelenggaraan konser live musik di bulan Ramadhan, yang merupakan bulan suci bagi umat Islam dan merupakan waktu yang penting untuk menambah amalan ibadah.

“Hal yang menjadi concern kami kenapa harus ada pergelaran live musik di bulan suci romadhon bulan dimana Allah SWT lipat gandakan pahala dan dosa kita berlipat-lipat. Disaat saudara kita yang lain sedang khusuk beribadah. Apakah ini bukankah artinya penodaan, pelecehan, dan penistaan terhadap bulan suci romadhon,” tegas Syaugi.

Lanjutnya, seandainya pergelaran live musik ini di lakukan di luar bulan suci romadhon dalam batas normal hal ini tentunya masih bisa di terima. Pasalnya Syaugi menambahkan bagi anda penggiat musik, pecinta dan pegandrung musik tunggulah sejenak hormatilah dulu bulan suci romadhon. Silahkan saja mau joget, jerit-jerit, jungkir balik nanti di luar bulan suci Romadhon itu pilihan anda.

“Kepada para tokoh masyarakat, para da’i, ustadz mari kita lebih peka dan bersama berperan mencegah, melarang, protes hal-hal seperti ini dan tidak terkesan kita menganggap remeh, tidak peduli, acuh tak acuh fenomena seperti ini di bulan suci romadhon. Wallah semua ini akan menutup keberkahan dari langit dan mengundang balak datang tak terduga buat negeri Pelalawan kita,” jelasnya.

Habib Syaugi juga mengingatkan kepada seluruh aparat pemerintah Sipil /TNI-Polri untuk lebih peka dan faham tidak semerta-merta memberikan izin setiap kegiatan masyarakat tanpa menimbang manfaat dan mudhorot nya terutama bagi kita umat islam yang sedang khusuk ingin menggapai keutamaan di bulan suci Romadhon.

“Diharapkan tidak ada lagi kedepannya mendatangkan pergelaran-pergelaran live musik di bulan suci Romadhon di seluruh kabupaten Pelalawan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Ikhwan Nur Rahman

Tinggalkan Balasan