Jakarta, Aktual.co —Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak ingin perawatan sungai di Jakarta terus menerus dikerjakan  kontraktor swasta. 
Dia menganggap itu tidak efisien. Menurutnya jika pelaksanaan pengerukan sampah dan lumpur di sungai dikerjakan sendiri akan lebih cepat ketimbang harus menunggu kontraktor.
“Waktu saya baru menjabat semua pembersihan sampah di sungai dikerjakan oleh kontraktor swasta dengan sistem multi years atau tahun berjenjang dan dibayar per ton sampah yang dibersihkan, itu biayanya besar,” kata Ahok di Jakarta, Kamis (30/10).
Sedangkan dalam perawatan sungai, pihak swasta ternyata hanya mengeruk sampah saja tanpa ikut mengangkut lumpurnya. Padahal kalau lumpur diangkat sampah ikut terbawa. Tapi kontraktor tak mau melakukan itu dengan alasan harga kontraknya berbeda.
“Akhirnya saya ke tanya ke kawan-kawan di Dinas Pekerjaan Umum, pekerjaan perawatan sungai ini apakah sementara, atau akan dikerjakan terus. Kalau permanen mengapa tidak dikerjakan sendiri,” katanya.
Ahok pun akhirnya memerintahkan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan melalui sistem e-katalog (katalog elektronik) seperti eskavator dan truk. Kemudian peralatan itu tinggal disiagakan di sungai yang akan dikeruk.
“Oleh sebab itu mulai 2015 tidak ada lagi perawatan sungai yang diserahkan ke kontraktor, saya tahu alasannya diserahkan kepada pihak ketiga karena dapat komisi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: