Dualisme Golkar (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pengurus Partai Golkar dinilai telah gagal menjalankan programnya dan diminta untuk mengakui kesalahan serta bersikap jantan.

Demikian dikatakan tokoh senior Partai Golkar Abdul Latief, Minggu (15/11). Desakan ini dikarenakan pengurus Golkar saat ini tidak memiliki moral, etika dan tradisi.

“Berorganisasi itu ada AD/ART, itu tertulis. Sedangkan yang tidak tertulis namanya moral, etika, dan tradisi. Satu organisasi yang baik pimpinannya berjalan dengan gagasan etika, moral, dan tradisi,” kata Abdul Latief.

Golkar menjadi carut marut karena tak memiliki tiga poin yang dianggap penting tersebut. Seharusnya, sambung dia, penggurus secara sukarela mundur dari pucuk kepemimpinan untuk memberi kesempatan kepada pengurus lain untuk membawa Golkar ke arah yang lebih baik.

“Kepengurusan yang ada sekarang yang bertikai, saya anggap tidak berhasil. Golkar kan kalah (pemilu), akui dong kesalahan itu. Ada enggak pengakuan ini saya belum dengar kata-kata ‘saya sudah gagal terima kasih sudah memberi kesempatan’,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh: