Direktur Tipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin, saat jumpapers terkait kasus elpiji oplosan pada Kamis (13/3/2025). Aktual/Dok. Bareskrim Polri

Jakarta, aktual.com – Polri mengungkapkan pihaknya tengah menyelidiki aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Dirtipidter Bareskrim) Polri Brigjen Pol. Nunung Syaifuddin mengatakan pihaknya tengah menyelidiki aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

“Sementara ini saya belum bisa menyampaikan statement (pernyataan), ya. Kita masih dalam penyelidikan. Itu saja dulu,” beber Nunung di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Menurutnya, Polri menyelidiki empat perusahaan yang izin usaha pertambangan (IUP) dicabut pemerintah yaitu PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining.

Sedangkan PT GAG Nikel masih beroperasi di Pulau Gag, Raja Ampat, karena dianggap masih memenuhi kriteria analisis dampak lingkungan, Nunung mengatakan pihaknya masih mendalami. “Nanti kita lihat dulu, ya,” tukasnya, Rabu (11/6/2025).

Dirtipidter itu menuturkan penyelidikan dimulai atas dasar temuan Polri. Nunung menyoroti kewajiban reklamasi lingkungan dalam aktivitas penambangan. “Namanya tambang itu pasti selalu ada kerusakan lingkungan. Tambang mana yang tidak ada kerusakan lingkungan? Cuma, makanya ada aturan untuk reklamasi. Ada di situ kewajiban pengusaha untuk memberikan jaminan reklamasi,” kata dia.

Pada Selasa (11/6/2025) Presiden Prabowo Subianto memutuskan pemerintah mencabut empat IUP di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya yang dinilai melanggar ketentuan lingkungan dan tata kelola pulau kecil.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, keputusan itu diambil saat rapat terbatas Presiden Prabowo dan sejumlah menteri di Hambalang, Jawa Barat, Senin (9/6/2025). “Atas petunjuk Bapak Presiden, beliau memutuskan pemerintah akan mencabut izin usaha pertambangan untuk empat perusahaan di Kabupaten Raja Ampat,” kata Prasetyo.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa Presiden memberi perhatian khusus untuk menjaga Raja Ampat tetap menjadi kawasan taman laut nasional. “Bapak Presiden punya perhatian khusus dan secara sungguh-sungguh untuk tetap menjadikan Raja Ampat menjadi wisata dunia, dan untuk keberlanjutan negara kita,” ucap Bahlil.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano