Seoul, Aktual.com – Setelan abu-abu terang dan dasi yang serasi yang dikenakan Kim Jong-un untuk pidato tahun baru sepertinya diperhitungkan dengan seksama untuk menampilkan citra yang lebih kalem dan santai untuk maju dengan tawarannya berbicara dengan Seoul.
Meninggalkan setelan jas hitam atau biru yang biasa dipakainya, Kim memberi pidato di televisi dengan kacamata berbingkai hitam dan rambut disisir rapi ke belakang, berbicara dengan lancar dan jarang melihat ke bawah untuk membaca, sementara dia meningkatkan kemungkinan untuk mengirim sebuah delegasi ke Olimpiade Musim Dingin yang akan datang di Korea Selatan.
“Dalam pidato tahun baru ini, Korut tampaknya telah sangat berusaha keras dengan citra yang ditampilkan Kim Jong-un,” menurut sebuah analisis oleh Institut Unifikasi Nasional Korea yang dikelola negara setelah pidato Kim Jong-un.
“Perubahan dari pakaian Maois sebelumnya yang gelap menjadi setelan gaya Barat kelabu yang lebih lembut sepertinya ditujukan untuk mendukung perdamaian, yang ditekankan Kim dalam pidatonya,” demikian institut tersebut.
Insititut itu menambahkan bahwa gaya Kim “mencerminkan keadaan pikiran yang santai” yang tampaknya dihasilkan dari pengumuman sebelumnya bahwa Korut telah mencapai ambisi nuklirnya.
Setelah setahun didominasi oleh perang urat syaraf dan meningkatnya ketegangan mengenai program senjata nuklir Pyongyang, Kim menyatakan pada Senin bahwa negaranya adalah “kekuatan nuklir yang mencintai damai dan bertanggung jawab” dan menyerukan untuk menurunkan ketegangan militer serta memperbaiki hubungan dengan Korsel.
Kim juga mengatakan bahwa dia terbuka untuk berunding dengan Seoul, yang mendorong Korsel pada Selasa mengusulkan perundingan tingkat tinggi antara kedua negara pada 9 Januari di desa gencatan senjata di Panmunjeom.
Analis mengatakan pidato pemimpin Korut pada Senin menunjukkan kepercayaan yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kebiasaan lamanya bergoyang dari sisi ke sisi sambil menyampaikan pidato hampir tidak terdeteksi. Dalam pidato tahun baru yang pertama sebagai pemimpin Korut pada 2013, Kim sering terdengar sesak napas, suaranya bergoyang-goyang dari waktu ke waktu.
Kim menyampaikan pidato perdananya di 15 April 2012 di sebuah parade yang menandai seratus tahun kelahiran kakeknya. Tahun ini, tidak ada ketidaknyamanan yang menandai pidato tersebut dan pidato publik berikutnya.
Suaranya, rambutnya yang dicukur pinggir, juga jas bergaya Barat yang berwarna terang serta kacamatanya, juga mengingatkan pada kakeknya, Kim Il-sung, menurut para pembelot dan para analis. Kim Il-sung memiliki citra yang lebih suka berteman dan populer daripada ayah Kim Jong-un yang tertutup, Kim Jong-il.
Kim Jong-un telah membuat pidato tahun baru sebagai kesempatan untuk menguraikan kebijakannya dan menghimpun rakyat Korut. Tahun lalu, dia menggunakan pidatonya untuk menyatakan bahwa Korut berada di “tahap akhir” untuk menyempurnakan misil balistik antarbenua.
Kim Gun-hee, seorang konsultan pembuat citra dan kepemimpinan, mengatakan bahwa jas abu-abu itu mungkin dirancang untuk menangkis beberapa perhatian negatif global yang diperkirakan oleh uji coba nuklir dan misil Kim.
“Ketika kami memberi tahu klien yang berada dalam situasi sulit atau dikelilingi oleh rumor yang tidak menguntungkan, kami meminta mereka untuk memakai putih atau abu-abu,” katanya.
“Dalam studi tentang psikologi warna, warna putih menyiratkan kenaifan, sementara abu-abu cenderung menarik perhatian Anda. Kim mungkin merasakan tekanan dari fokus global dan mengubah pakaiannya menjadi abu-abu setelah terus menggunakan pakaian berwarna gelap selama beberapa tahun,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara