Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Mewaspadai Gerakan ISIS di Indonesia (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanul Haq mengatakan, bahwa dirinya setuju, bersama rekannya dari badan penanggulangan terorisme yang bekerja sama dengan TNI dan Kepolisian untuk mengantisipasi masuknya ISIS ke Indonesia.

“Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kelompok-kelompok moderat seperti NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad kembali melakukan dakwah-dakwah yang menyentuh, dakwah yang memanusiakan manusia,” terang Maman kepada Aktual.com, Kamis (26/11).

Menurut Maman, ISIS bisa ditangkal dari luar. Namun, bila ISIS tumbuh dari dalam, maka generasi muda yang kehilangan identitas serta yang tersisihkan, mereka bisa menjadi anggota ISIS.

“Saya ingin mengatakan kepada badan penanggulangan terorisme, TNI dan Kepolisian jangan main-main tidak menyentuh kepada akar persolan. Saya tidak ingin terorisme atau ISIS menjadi komoditas untuk memperkaya sekelompok orang. Ini persoalan serius, jangan dijadikan proyek, sosialisasi dimana-mana dengan dana yang ada tetapi akar persoalannya tidak pernah diselesaikan,” tutur ia menerangkan.

Maman menambahkan bahwa kegiatan tersebut jangan hanya sekadar program antisipasi terorisme, namun Pemerintah Jokowi harus memasukkannya ke dalam program Kementriannya.

“Misal Kementrian Pendidikan harus ada kurikulum tentang nilai-nilai kemanusiaan. Lalu di Departemen Agama harus ada nilai-nilai bahwa agama sebagai spirit untuk perubahan dan perdamaian. Jadi ini harus bersifat holistik, integratif seluruh jaringan dikomunikasikan,” paparnya menambahkan.

Masih dari Maman, berbagai muatan pendidikan agama di sekolah-sekolah juga harus diantisipasi. Harus lebih diantisipasi terhadap kurikulum (bahan pengajaran) yang lebih mengutamakan kemanusiaan, nilai-nilai ibadah yang menyuruh umat (masyarakat) untuk berbuat baik kepada manusia dan mencintai alam.

“Karena ada tiga pilar agama yaitu, hablu minallah, hablu minannas, dan hablu minal alam hubungan kita dengan Alam Semesta bagaimana kita menjaga lingkungan. Yang ketiga itu yang jarang disebut,” kata ia menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: