Paris, Aktual.com – Tepat di hari peringatan setahun penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo di Prancis, Kamis (7/1), seorang pria tewas tewas ditembak polisi Paris.

Disebutkan kalau si pria membawa pisau dengan mengenai rompi bom bunuh diri yang ternyata palsu dan memaksa masuk ke dalam sebuah kantor polisi di Distrik 18 sebelah utara Paris.

Pria itu disebut berasal dari Maroko, berumur 20 tahun. Secarik kertas yang ditemukan di tubuh si pemuda bertuliskan ‘sumpah kesetiaan’, langsung membuat si pemuda dihubung-hubungkan dengan ISIS. Ditambah lagi disebutkan kalau aksi si pemuda untuk membalas sikap Prancis yang menyerang Suriah.

Dilansir dari AFP, Jumat (8/1), saat ditelusuri lewat sidik jarinya, ternyata si pemuda merupakan tunawisma bernama Sallah Ali. Tercatat pernah terlibat kasus kriminal pencurian dan dihukum tahun 2013.

Penembakan itu ternyata justru mendapat pujian dari Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve. Tindakan polisi yang menembak mati seorang tunawisma itu dianggapnya sebagai bentuk kesigapan.

“Di negara di mana tingkat ancaman sangat tinggi, polisi, polisi militer, pasukan keamanan berada di garis depan,” kata dia.

Sementara itu, seorang pejabat dari Alternative Police Union menuturkan, dari keterangan temannya, pria itu datang dengan meneriakkan ‘Allahu Akbar’. Lalu dari balik pakaiannya muncul kabel. Hal itu kata dia yang jadi alasan petugas menembaknya. Namun setelah diperiksa, ternyata bom bunuh dirinya palsu.

Artikel ini ditulis oleh: