Ramallah, Aktual.com – Bentrokan terjadi pada Jumat (15/12) antara orang Palestina dan pasukan Israel di beberapa lokasi di Tepi Barat Sungai Jordan, selama protes terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump, untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Banyak orang Palestina menunaikan Shalat Jumat di pos pemeriksaan Israel Qalandia, bagian utara Tepi Barat antara Ramallah dan Jerusalem.
Setelah mereka shalat, tentara Israel di pos pemeriksaan itu melemparkan gas air mata dan melepaskan tembakan ke arah orang yang baru beribadah dalam upaya membubarkan mereka.
“Bentrokan serupa juga dilaporkan di beberapa tempat termasuk di Ramallah, Al-Khalil (Hebron), Qalqilia dan Bethlehem,” kata beberapa sumber lokal, seperti diberitakan Xinhua.
Di Jalur Gaza, ratusan orang berpawai setelah Shalat Jumat di Jalan Raya Salah Ad-Dein, yang membentang dari perbatasan utara Jalur Gaza ke arah perbatasan selatan dengan Mesir.
Para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) di Jalur Gaza menyeru para pemrotesnya untuk bergerak ke arah daerah perbatasan dengan Israel dan berhadapan dengan tentara Israel yang ditempatkan di sana.
Pemimpin senior HAMAS Mahmoud Zahar mengatakan di satu masjid di Jalur Gaza, “Tangan kita terulur buat perujukan, tapi tanpa membuat kompromi apa pun pada kepentingan kita atau agama kita.” “Proyek utama kita ialah pembebasan seluruh Palestina, perjuangan kita berlangsung terus sampai pembebasan Palestina dan ini adalah janji Tuhan,” katanya.
Ketegangan telah meningkat di Jalur Gaza dan Tepi Barat antara Israel dan Palestina sejak Presiden Donald Trump pekan lalu mengumumkan Jerusalem adalah Ibu Kota Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan HAMAS pada Jumat lalu menyerukan hari kemarahan di seluruh Palestina untuk memboikot keputusan Trump mengenai Jerusalem dan instruksinya untuk memindahkan Kedutaan Besar AS ke sana.
Enam orang Palestina tewas dan lebih dari 2.000 orang lagi cedera dalam gelombang ketegangan yang mendominsai Wilayah Palestina setelah pengumuman Trump.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: