Ilustrasi - Dampak berbagai kerusakan akibat serangan Israel yang terus berlangsung di Gaza. (ANTARA/Anadolu/py.)

Gaza, aktual.com – Puluhan warga Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara-penjara Israel menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan kelaparan. Palestinian Prisoner’s Society menyampaikan bahwa kondisi ini dialami oleh 183 tawanan Palestina yang dibebaskan pada Sabtu (1/2). Para tawanan muncul dengan mengenakan pakaian penjara berwarna abu-abu dan tampak mengalami dampak dari penahanan bertahun-tahun, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada Minggu (2/2).

Sejumlah tawanan tampak lemah saat berjalan dari bus menuju Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza, sebelum bertemu dengan warga dan keluarga mereka.

Palestinian Prisoner’s Society mengungkapkan bahwa setiap kali tahanan dibebaskan, ditemukan tanda-tanda perlakuan buruk terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang semakin parah setelah 7 Oktober, kelaparan, serta kondisi medis yang memburuk. Penyakit menular seperti kudis juga menyebar di antara mereka. Selain itu, para tawanan mengalami pemukulan parah yang berlangsung selama berhari-hari dan dalam beberapa kasus menyebabkan patah tulang rusuk.

Organisasi ini juga menegaskan bahwa Israel menerapkan berbagai bentuk teror terhadap tawanan yang dibebaskan dan keluarga mereka. Salah satu metode yang paling menonjol adalah pemukulan kejam serta ancaman, termasuk ancaman pembunuhan jika keluarga mereka merayakan pembebasan.

Seorang tawanan Palestina yang dibebaskan turut mengungkapkan pengalaman penyiksaan yang dialaminya di penjara Israel.

“Selama 15 bulan terakhir, kami mengalami penyiksaan paling brutal. Israel memperlakukan kami tidak manusiawi. Mereka memperlakukan hewan lebih baik daripada kami,” ungkapnya.

Sumber Al Jazeera menyebutkan bahwa seorang warga Palestina, Hussam Shahin, akan dipindahkan ke rumah sakit setelah menjalani operasi tanpa anestesi di dalam penjara Israel.

Staf Palang Merah menyampaikan kemarahan mereka atas cara Layanan Penjara Israel menangani para tahanan yang dibebaskan dari Penjara Ketziot pada Sabtu. Laporan menyebutkan bahwa para tahanan dibebaskan dengan tangan diborgol di atas kepala dengan pita bertuliskan: “Orang-orang yang hidup selamanya tidak akan lupa.”

Hamas menyatakan bahwa tindakan penyiksaan dan pelecehan yang dialami para tahanan Palestina menunjukkan keparahan kondisi mereka di dalam penjara-penjara Israel. Hamas juga menegaskan bahwa sayap bersenjatanya, Brigade Al-Qassam, tetap memberikan layanan kesehatan yang diperlukan kepada tawanan Israel, meskipun kondisi di Gaza penuh dengan pemboman dan serangan yang telah menewaskan lebih dari 47.000 orang sejak Oktober 2023.

“Kondisi fisik dan psikologis yang sehat dari para tahanan musuh membuktikan nilai-nilai perlawanan kami dan komitmen moral terhadap para tahanan, sementara pendudukan kriminal melakukan pelanggaran paling keji terhadap tahanan kami di penjara,” jelas Hamas.

Sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata, 33 tawanan Hamas di Gaza akan dibebaskan dalam enam pekan pertama gencatan senjata sebagai imbalan bagi ratusan warga Palestina yang banyak di antaranya menjalani hukuman seumur hidup di Israel.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain