Seperti mengulang ketika Tito didapuk menjadik Kapolri, pasca dianggap berhasil membuat aman wilayah jantung kota Jakarta. Ketika kita menengok bom yang terjadi dipusat terminal Kampung Melayu itu, maka yang tergambar adalah terjadi perang bintang di tubuh polri.
 
Betapa tidak, ketika bom itu meledak yang hadir ke lokasi kejadian adalah Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Wakapolri Syafruddin yang dalam waktu singkat sudah berada di lokasi. Seperti halnya yang terjadi ketika bom Thamrin, yang ketika itu sudah hadir yakni Tito Karnavian dan Budi Gunawan.
 
Terlebih, kabar yang berhembus Tito selaku Kapolri dinilai tidak mampu untuk mensinergikan di tubuh polri, terutama  soal aksi yang dilakukan umat Islam, yang menuntut ditegakan keadilan atas Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah menistakan ayat suci Al-Quran.
 
Sebab, hasil dari pergerakan umat Islam yang menuntut itu menghantarkan Ahok ke meja hijau dan saat ini masuk ke dalam jeruji besi tahanan. Bila benar adanya, ini masih terkait dengan Pilkada DKI Jakarta, yang menyisahkan buih-buih konflik ditingkat kalangan elit partai yang berimbas kepada perang jabatan di tubuh Polri.