Fintech Gelombang Tsunami Digital?

Direktur Eksekutif Tali Foundation dan Praktisi Ekonomi Digital Jusman Dalle mengungkapkan bahwa industri Fintech sedang tumbuh pesat di Indonesia. Saking kuatnya godaan fintech, berbagai perusahaan melabuhkan sauh bisnisnya ke sini. Termasuk startup yang telah eksis dan sebelumnya menggarap ecommerce, ride hailing hingga online travel agent. Wajar bila pesona fintech bahkan disebut-sebut menyalip pertumbuhan online retail. Padahal, ecommerce bisa dikatakan pelopor yang mengintroduksi gelombang ekonomi digital di negeri ini.

Ringkasnya, peran fintech sangat dibutuhkan untuk mendorong inklusi keuangan di negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia masuk tujuh besar negara di dunia yang tak punya rekening bank. Mengutip data Bank Dunia, dalam hal tingkat kepemilikan rekening tabungan atau Financial Inclusion Index, sebanyak 40% dari total penduduk Indonesia tidak memiliki rekening. Selain itu, tingkat literasi keuangan masyarakat masih terbatas. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, baru 31% masyarakat Indonesia yang paham produk-produk industri keuangan. Data-data sektor keuangan ini menyedihkan. Negara sebesar Indonesia dengan berbagai potensi ekonomi, terkendala oleh persoalan akses ke sumber-sumber pembiayaan dan minim pengetahuan tentang keuangan.

Sikap pemerintah yang tampak amat hati-hati dan memberi ruang bagi fintech untuk berkembang merupakan langkah tepat. Industri digital bergerak secara lihai berasimilasi dengan sektor industri manapun. Kuncinya cuma satu, industri lawas membuka diri mengadopsi industri digital. Sebaliknya, bila para incumbent yang dituju menyambut dengan setengah hati, atau bahkan memperlihatkan respons resisten, maka siap-siap saja digulung oleh gelombang tsunami digital.

“Akhirnya, wanti-wanti dari pidato Jokowi agar fintech disikapi dengan sentuhan lembut (light touch), adalah sebuah peringatan dini (early warning). Agar semua pihak memasang kuda-kuda menyongsong era fintech. Bukan kuda-kuda untuk bertarung dan saling menjatuhkan. Namun kuda-kuda untuk menunjukkan pesona sinergi antar industri yang berasimilasi dengan gelombang digitalisasi,” pungkasnya.

Next: Makin Tinggi Risiko, Makin Tinggi Bunga/Pendapatan

Artikel ini ditulis oleh:

Eka