Semarang, Aktual.com — The Overtunes akhirnya menuntaskan janjinya kepada para Tunist (penggemarnya) dengan merilis album solo mereka bertajuk “Selamanya”. Perilisan album tersebut menjadi pencapaian besar dalam hal musik bagi para personelnya seperti, Mikha, Reuben dan Mada.

“Lima tahun lalu kami mengawali dengan bermusik bareng karena hobi. Kemudian terus berkembang, hingga bisa membentuk komunitas dan penggemar merilis ‘EP’ album, dan akhirnya lahir studio album. Tentu ini sangat senang dan bangga,” kata Mikha ‘Grand Finalis The X-Factor’, saat menemui fans, di kota Semarang, Rabu (1/7).

Menurutnya, album bertajuk ‘Selamanya’ itu menampilkan tiga hits single yang telah diluncurkan sebelumnya. Yaitu, berjudul ‘Sayap Pelindungmu’, ‘Dunia Bersamamu’ dan ‘Jatuh Dari Surga’. Selebihnya, yaitu lagu-lagu yang potensial untuk dijadikan hits seperti lagu cinta.

Belakangan, lagu berjudul ‘If Its For You’ yang ditulis mereka dua tahun lalu serta pernah diunggah di soundcloud. Bahkan, lagu itu menjadi favorit di kalangan Tunist dan diminta untuk dimasukkan dalam album.

“Jadilah album ini di-aransemen ulang secara lebih segera dengan versi live,” tambah dia.
Dia memaparkan, album ‘Selamanya’ sendiri menampilkan musik yang menjadi ciri khas The Overtunes, yaitu pop dengan format akustik dengan genre folky. Selain itu, yang menjadi perbedaannya yakni mereka juga menajamkan terhadap kedalaman lirik dari setiap lagunya.

Disamping itu, juga didukung oleh Hayden Bell, Head of A&R Sony Music Asia Pacific yang melakukan supervisi langsung selama proses penggarapan.

“The Overtunes adalah salah satu artis potensial kami. Dengan materi lagu-lagu yang kuat, kami yakin album ini tidak hanya menjangkau para penggemarnya, tetapi juga pecinta musik secara lebih luas,” terang Alexander Snacaya, Managing Direcor Sony Music.

Sekedar informasi, dalam album Selamanya mengangkat 10 lagu, dimana 5 lagu merupakan karya dari Musisi mancanegara dan 5 lagu adalah karya The Overtunes.
“Kami mengambil judul ‘Selamanya’, selain ada lagu dalam album berjudul sama, juga ada makna filosofi. Agar kita bisa terus selamanya berkarya dengan idealisme dan ciri khas yang kami punya,” pungkas Mikha.

Artikel ini ditulis oleh: