Jamaah FPI berkerumun ketika mengetahui adanya teror dengan cara membakar mobil ketika Tabligh Akbar di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (16/4) dini hari WIB. Foto: Ist

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Habib Muchsin Alatas, mengungkapkan tidak ada korban dalam peristiwa teror pembakaran mobil dalam Tabligh Akbar di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (16/4) dini hari WIB. Hal ini karena Allah SWT masih memberikan perlindungan kepada jamaah.

“Ini pertolongan Allah, coba itu kalau sebelum jamaah mau bubar, umat akan panik,” katanya saat jumpa pers di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4).

Selain itu, Muchsin Alatas juga merinci beberapa kebiasaan yang tidak dilakukan panitia majelis saat mengadakan Tabligh Akbar, Sabtu (15/4) malam. Kealpaan itu, lanjutnya, justru menjadi sebuah hal yang menghindarkan umat majelis dari musibah yang diakibatkan karena insiden mobil terbakar tersebut.

“Di belakang mobil, umat lagi berdoa. Cuma yang jadi pertolongan Allah, biasanya tidak ada motor parkir disitu. Pas mobil itu (melaju) mundur, ada motor yang terparkir di belakangnya, jadi mobil terganjal,” imbuhnya.

Umat majelis, disebutnya baru tersadar sepenuhnya akan adanya mobil terbakar yang melaju ke arah mereka, setelah mobil tersebut menabrak barisan motor yang terparkir di belakang mereka. Setelahnya, jelas Muchsin, para laskar dan jawara pun bereaksi dengan spontan mengarahkan umat untuk menyingkir.

“Mobil kita ganjal dengan batu, agar tidak turun terus. Umat membantu memadamkan. Ada yang dengan menyiram botol aqua, kayu, sehingga padam,” ungkapnya.

Menurut Muchsin, kejadian ini terjadi sekitar pukul 00.05, saat Tabligh Akbar hampir selesai dengan doa penutup dari Habib Rizieq Shihab. Dua mobil kijang yang terbakar dan dalam kondisi kosong melaju mundur ke tempat yang lokasi Tabligh Akbar di Cawang, Jakarta Timur, Minggu (16/4) dini hari.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: