Jakarta, Aktual.com — Akhir akhir ini, kita tengah dikejutkan oleh berbagai penemuan fenomena alam unik yang banyak terjadi di keseharian kita saat ini. Diantaranya yaitu hadirnya jejak Unidentified Flying Object (UFO), suara keras dari langit yang dinilai sebagai suara terompet sangkakala, munculnya Alien dan sejumlah keanehan lainnya.

Tentunya, hal ini membuat geger warga dunia khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Mengingat hal tersebut, secara tidak langsung hal ini dapat menyesatkan keyakinan sejumlah orang dengan mengkaitkannya sebagai suatu pertanda alam dengan hal-hal yang sifatnya mitos.

Padahal, dalam Islam sendiri sudah tegas mengajarkan kita untuk menolak dan mengingkari hal ini untuk tidak diyakini karena berpotensi sebagai syirik.

Lantas, bagaimana sikap kita seharusnya sebagai seorang Muslim yang diwajibkan untuk meyakini hal yang ghaib atas fenomena di langit atau alam semesta saat ini, khususnya jika ditinjau dari kajian Al Quran?

Penting untuk diketahui, bahwa apa-apa yang ada di muka Bumi ini hadir dan terjadi semata-mata atas izin Allah SWT dan kehendak-Nya. Tanpa kuasaNya, tidak ada satupun makhluk yang memiliki daya dan upaya untuk menciptakan sesuatu menjadi hidup bahkan bernyawa sekalipun. Hanya dengan kebesaran-Nya lah, Allah SWT menggerakkan semua itu dan menjadikannya begitu mudah hanya dalam sekejap.

Al Quran telah menjelaskan kepada adanya makhluk-makhluk yang tidak diketahui oleh manusia di masa kenabian. Demikian juga Al Quran telah menunjukkan dengan begitu jelas akan ciptaannya, Allah Azza wa Jalla berfirman:

(وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً وَيَخْلُقُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ ) (النحل:8)

Artinya: (dan dia telah menciptakan kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.) (QS. An-Nahl: 8).

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa ada beberapa makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta’aala dari jenis hewan yang tidak kita ketahui, ini karena Allah Ta’aala menghubungkan makhluk tersebut dengan kuda, bagal dan keledai yang merupakan jenis hewan.

Dan, disebutkan di dalam Al Quran beberapa ayat lainnya yang sepertinya mengisyaratkan adanya binatang di langit dan Bumi, diantaranya firman Allah Ta’alaa:

(وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاء قَدِيرٌ) (الشورى:29)

Artinya: (di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya) (QS Asy-Syuura: 29).

Sebagian Ulama mengatakan, bahwa lafaz daabbah (makhluk melata)menunjukkan bahwa itu makhluk-makhluk selain Malaikat karena Allah Azza wa Jalla membedakan antara makhluk yang melata dengan malaikat dalam menyebutkannya dalam firman-Nya:

(وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ) (النحل:49)

Artinya: (dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri) (QS An-Nahl: 49).

Allah Ta’alaa menyebutkan dalam ayat di atas makhluk-makhluk melata di langit dan makhluk melata di bumi kemudian baru menyebutkan para Malaikat.

Melalui ayat-ayat itu sebagian Ulama mengatakan bahwa hal ini bisa menjadi isyarat atas munculnya alam-alam lain, namun pada hakikatnya kita tidak diwajibkan untuk memastikan dan meyakini hal ini, karena ayat-ayat seperti ini bisa mengandung kemungkinan lebih dari satu penafsiran.(Fatwa dari Syeikh Abdullah Al-Faqih hadidzohullah Ta’alaa)

Oleh sebab itu, sebagai umat Muslim hendaknya kita menjadikan fenomena-fenomena ini sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Bukan malah menjadikannya sebagai momentum yang wajib dipercayai dan menghubungkannya dengan mitos-mitos yang berkembang di.masyarakat.

Namun, tidak diperkenankan juga bagi kita untuk menafikan hal tersebut. Mengingat, dalam Al Quran sendiri juga sudah juga menjelaskan adanya isyarat ataupun tanda atas keberadaan dari makhluk-makhluk aneh. Terlebih, hal ini bukanlah termasuk dalam perkara ibadah yang dapat menuntun kita pada rahmat dan ridhonya. Wallau a’lam bishowab.

Artikel ini ditulis oleh: