Pelemahan rupiah ini seiring dengan hasil Unggulnya Donald Trump dari Partai Republik dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 8 November 2017 direspon negatif oleh para pelaku pasar. Mata uang Asia sebagian besar langsung melemah begitu Donald Trump memimpin perolehan suara dibandingkan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Data terbaru dari Departemen Keuangan AS mengungkapkan bahwa Tiongkok sebagai pembeli terbesar surat-surat utang negara Amerika Serikat, mengurangi kepemilikannya pada September untuk bulan keempat berturut-turut.

Tiongkok memangkas kepemilikannya atas surat utang AS sebesar USD28,1 miliar pada September, dengan total kepemilikan turun menjadi USD1,157 triliun. Tiongkok telah memotong kepemilikan surat utang AS selama empat bulan berturut-turut.

Jepang, pemegang asing terbesar kedua surat utang AS, juga memotong kepemilikannya USD7,6 miliar menjadi USD1,1364 triliun pada September.

Pada akhir September, secara keseluruhan kepemilikan asing atas surat utang AS turun menjadi USD6,1547 triliun dari USD6,1964 triliun pada Agustus.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka