Jakarta, Aktual.com — Kalimantan Selatan ditetapkan siaga satu kebakaran lahan, seiring dengan terus meningkatnya jumlah titik api di beberapa daerah akibat cuaca panas yang cukup ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.

Kepala Daerah Operasi II Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan BKSDA Kalsel Zulkarnain mengatakan, sampai dengan hari Kamis (23/7) terdapat 19 titik api. Jumlah tersebut terus meningkat dalam setiap harinya.

“Kondisi cuaca yang cukup ekstrem membuat Kalsel kini siaga satu terjadinya kebakaran lahan,” katanya di Banjarmasin, Sabtu (25/7).

Artinya, patroli yang dilakukan tidak lagi patroli siaga api, tetapi patroli pemadaman api. Seluruh mobil pemadam Manggala Agni yang berkeliling dilengkapi dengan peralatan pemadaman lengkap.

Seluruh personel Kantor Manggala Agni yang ada di tiga kabupaten, yaitu Tanah Bumbu, Tanah Laut, dan Banjar, juga siaga penuh. “Saat siaga dua, personel yang ada di kantor hanyalah 15 orang, tetapi kini satu kantor wajib dijaga 30 orang. Bila ada informasi kebakaran, langsung bisa turun dengan cepat,” katanya.

Personel juga selalu berpatroli tanpa harus menunggu panggilan, sebagaimana sebelumnya, sehingga penanganan kebakaran bisa lebih cepat. Menurut Zulkarnain, pada minggu pertama saat ini kebakaran lebih besar berada di permukaan, belum sampai ke dalam lahan gambut.

“Tahap awal, biasanya kebakaran terjadi pada lalang, yang kini 70 persen kondisi sudah mengering, sehingga sangat mudah terbakar. Setelah itu, kebakaran baru terjadi pada lahan gambut,” katanya.

Beberapa daerah yang rawan terjadi kabakaran, yaitu sekitar daerah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Gambut, Sungai Tabuk, Bati-Bati, Kecamatan Kintap Puri Darusalam, Mandastana, dan Rantua Badauh Kabupten Barito Kuala.

Dibanding 2014, cuaca di Kalsel saat ini jauh lebih ekstrem akibat dampak El Nino dengan katagori sedang, sedangkan pada tahun sebelumnya masuk kategori lemah.

“Tahun ini masyarakat harus benar-benar waspada karena pada tahun 2014, dampak El Nino sedang, kebakaran lahan di Kalsel mencapai lebih dari 3.000. Dengan kondisi cuaca yang panas ini, berarti kewaspadaan harus ditingkatkan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu