Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan salam Komando saat Apel Kesiapan Natal, Tahun Baru 2019 serta menjelang Pemilu legislasi dan Presiden 2019 di Monas, Jakarta, Jumat (30/11/2018). Apel Kesiapan Natal, Tahun Baru 2019 serta menjelang Pemilu legislasi dan Presiden 2019 ini diikuti 50.000 personel dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Polri. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tidak ada aksi sweeping atau penyusuran dari pihak tertentu yang terjadi di malam Natal.

Tito sempat mengunjungi Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Paulus, Jakarta, Senin (24/12) malam, dalam kunjungannya ia memberikan apresiasi bahwa malam Natal berlangsung kondusif tanpa ada ancaman dari pihak tertentu.

Lebih lanjut, hingga berita ini diturunkan ia menyebutkan belum ada laporan berarti mengenai terkait yang mengancam keamanan malam Natal, ia berharap semua pihak dapat menjaga ketenangan serta kedamaian bagi seluruh masyarakat.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, turut mendampingi Kapolri dalam rangka meninjau gereja-gereja di Jakarta untuk memantau langsung keamanan malam Natal.

Polri fokus mengantisipasi adanya bahan peledak yang harus diamankan dari gereja-geraja selama kegiatan Natal di seluruh wilayah.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, beberapa saat sebelumnya, mengatakan telah siaga melakukan antisipasi dengan menyisir lokasi-lokasi rawan tiap dua jam sebelum acara Natal dimulai.

“Brimob akan melakukan sterilisasi, altar, tempat ibadah dan sekitaran gereja,” ucap Dedi.

Selain itu, penyuluhan dan kerja sama dengan masyarakat terus dilakukan sebagai upaya pengamanan di tingkat wilayah.

Sebanyak 55 ribu personel gabungan telah disiapkan, termasuk menggandeng Ormas seperti Muhammadiyah, NU untuk turut menciptakan perayaan Natal yang damai. TNI juga dilibatkan dalam proses pengamanan Natal.

Perlengkapan metal detektor serta memeriksa barang bawaan tas dari jemaat menjadi salah satu prosedur yang akan dilakukan.

Perayaan di kota-kota besar seperti Jakarta akan menjadi fokus tersendiri, mengingat ancamannya dianggap lebih besar sebagai sasaran teroris.

“Anggota Polri 35 ribu, itu dibantu TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, secara aktif di tempat ibadah baik yang digunakan umat kristiani, atau totalnya sekitar 55 ribu personel. Polri ada Pospam untuk bertanggung jawab wilayah sekitar gereja,” tegasnya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan