Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan fraksi-fraksi di DPR telah membuat catatan soal pembahasan RAPBN 2016. Salah satunya, soal Penyertaan Modal Negara (PMN) yang tak jelas dengan alokasi yang cukup besar yakni sekitar Rp. 39 triliun.

“Pada prinsipnya banyak yang bikin catatan. Pertama, pembahasannya. Kedua, keterbukaan secara transparan. Misalnya PMN,” ujar Desmond di DPR, Jakarta, Kamis (29/10).

Desmond menegaskan Fraksi Gerindra dengan tegas menolak PMN disahkan dalam RAPBN 2016 karena PMN sama sekali tak ada urgensinya.

“Nah, kondisi sekarang apakah itu urgent? Makanya Gerindra nolak. Kalau menerima dengan catatan kan juga percuma. Pilihannya hanya menolak. Kalau menerima dengan catatan dipenuhin nggak sama pemerintah?” tegasnya.

Politisi Gerindra ini menyarankan lebih baik PMN dialihkan untuk penanggulangan bencana. Apalagi, kata Desmond, bencana seperti kebakaran hutan, asap dan banjir masih menjadi masalah nasional.

“Modal PMN kita alihkan untuk penanggulangan asap, banjir, bencana alam dan lain-lain. Ini uang ini untuk itu (bencana) agar tahun ini musim hujan tertangani. Ini persiapan bencana, lebih urgen kesana daripada PMN. Presiden sebelumnya, PMN adalah penyumbang. Ini masa tiap tahun nambah modal terus kan aneh,”

“Yang lebih aneh lagi anggaran untuk kenaikan utang. Postur APBN sekarang kalau dibedah utang yang kita pinjem adalah Rp325 triliun untuk menutupi kekurangan penerimaan. Lebih urgen kita nggak utang dengan triliunan itu atau dana itu tetap ada di APBN sekarang tapi dicanangkan untuk asap bencana. Itu harus diantisipasi dari sekarang,” kata Desmond.

Sementara itu, dana PMN lebih baik dialokasikan untuk dana desa, dan itu menjadi salah satu catatan beberapa fraksi.

“Itu juga yang jadi catatan Golkar, PDIP juga bikin catatan. Molornya bukan karena apa tapi banyak pertimbangan. Kepentingan modal-modal tapi nggak nyumbang apa-apa satu tahun pemerintahan. Kalau yang saya dengar hampir seluruh fraksi beri catatannya termasuk PDIP,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: