Jakarta, aktual.com – Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengambil keputusan soal kemungkinan serangan militer terhadap Iran dalam waktu dua minggu mendatang. Keputusan ini akan mempertimbangkan jalur diplomasi dan pergerakan militer terbaru di kawasan.
Gedung Putih menegaskan bahwa keputusan akan diumumkan dalam jangka waktu dua minggu sejak Kamis (19/6/2025), memberikan “peluang substansial” sebagai negosiasi untuk meredakan ketegangan nuklir dan militer dengan Teheran.
Keputusan ini disampaikan setelah Iran melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, dan Israel membalas dengan mengincar fasilitas nuklir di Iran. Trump menekankan bahwa AS belum masuk perang, tetapi akan membuat “keputusan apakah untuk bertindak militer” dalam dua minggu, tergantung hasil intelijen dan perkembangan diplomasi.
Beberapa tokoh militer dan analis internasional menilai jangka waktu dua minggu tersebut bukan hanya soal diplomasi, tetapi juga sebagai waktu strategis bagi AS untuk menempatkan aset militer, termasuk kelompok pembom B‑2 dan armada kapal induk , guna memastikan kesiapsiagaan jika opsi militer diambil .
Tekanan wawasan terhadap Trump meningkat dari dalam negeri—dengan suara dari partai Republik yang beragam—dan dari luar negeri. Sekutu AS di Eropa mendesak agar Trump memilih opsi damai, sementara Israel disebut siap melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran meski tanpa dukungan langsung Amerika.
“Saya memberikan kesempatan dua minggu karena masih ada kemungkinan negosiasi akan membawa hasil,” kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt.
Sepanjang periode itu, AS juga akan mengoordinasikan langkah-langkah dengan Kongres dan organisasi regional guna menakar dukungan militer dan hukum.
(Muhammad Taqiyuddin Sh.)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain