Cagub Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat tiba di Gedung Utama Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan pertamanya menjadi tersangka, Jakarta, Selasa (22/11/2016). Ahok diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam wawancara dengan ABC News sangat menyakitkan umat Islam. Apalagi, pernyataan ditujukan langsung kepada peserta Aksi Bela Islam 4 November 2016 lalu.

“Dia (Ahok) menyatakan Al Maidah untuk mengelabui, sekarang dia tuduh aksi dibayar 500 ribu. Ini sangat melukai dan menyakiti umat Islam,” tegas Beni Pramula dalam konferensi pers di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).

Konpers digelar Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM). Hadir dalam kesempatan tersebut Ketum IMM 2010-2012 Ton Abdillah Haz, Ketum IMM 2012-2014 Jihadul Mubarok, Ketum IMM 2014-2016 Beni Pramula dan Ketum IMM 2016-2018 Taufan Putra Revolusi Korompot.

Beni yang juga Presiden Pemuda Asia Afrika itu menyatakan, aparat kepolisian seharusnya sudah menahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah menistakan agama Islam sebagaimana Sikap dan Pendapat Majelis Ulama Indonesia.

Bukan hanya ditetapkan sebagai tersangka. Sebab kasus serupa sebelumnya, aparat kepolisian bekerja cepat dengan menetapkan tersangka sekaligus menjebloskannya ke penjara. Akan tetapi dalam menangani kasus Ahok, aparat kepolisian justru berjalan ditempat.

Belum lagi pernyataan Ahok setelah ditetapkan sebagai tersangka tetap menimbulkan keresahan masyarakat dengan menuding sebagian besar peserta Aksi Bela Islam II dibayar Rp 500 ribu per orang.

“Meskipun Muhammadiyah tidak menginstruksikan turun ke jalan, kami kader Muhammadiyah atas nama pribadi akan tetap turun ke jalan,” terangnya merujuk Aksi Bela Islam III, 4 Desember mendatang.

Beni yang pada Aksi Bela Islam II lalu dipercaya memimpin peserta aksi dari kalangan pemuda dan mahasiswa, pada Aksi Bela Islam III nanti akan kembali turun dan memimpin aksi pemuda dan mahasiswa.

“Ini dalam rangka mengawal kasus Ahok, agar tidak sekedar jadi tersangka tapoi ditahan,” jelas Beni.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby