Jakarta, Aktual.com — Dewasa ini banyak orang membicarakan tentang keberadaan ‘seks education’ (atau pendidikan seks) dalam kehidupan kita. Mungkin hal itu, karena terbawa arus keinginan orang orang barat untuk memperhatikan persoalan ini dan mungkin juga karena kita saat ini sudah merasakanan perlunya memikirkan hal tersebut, terutama setelah melihat bagaimana meningkatnya gaya hidup bebas remaja, remaja kita dan para ‘kawula’ mudanya sehingga cukup banyak menimbulkan korban.

Memang di Amerika Serikat pada umumnya orang berpendapat bahwa anak-anak perlu diberikan pendidikan seks karena banyaknya kasus remaja putri yang hamil di luar nikah. Mungkin juga karena semakin banyaknya kasus pemerkosaan. Pengguguran kandungan dan tersebar penyakit kelamin yang terjadi pada masyarakat.

Sebuah majalah bulanan di Amerika ‘Reader digest’ mengungkapkan, bahwa di Amerika pada setiap tahunnya tidak kurang lebih dari 200 ribu anak lahir tanpa ayah, hal ini terjadi karena kehidupan masyarakat di sana memang membiarkan pemuda pemudinya bergaul secara bebas, seperti dalam berbagai pesta, mereka berdansa dan berjoget bersama sampai larut malam.

Melihat kenyataan yang seperti itu ada di antara orang orang amerika sendiri yang merasa risih dan sedih namun tak berdaya atas kehidupan pemuda pemudi mereka yang akan membawa kehancuran bangsa dan generasi mudanya, orang orang itulah yang kemudian menganjurkan bangsa dan generasi mudanya untuk sadar diri.

Pemandangan yang sama ini juga terlihat di negara-negara eropa lainnya. Di sana, kehidupan masyarakat bebas telah membelakangi dan mengangkangi agama sebagai tata cara kehidupan yang berlaku, agama tak ubahnya sebagai ritual yang hanya berlaku di tempat tempat ibadah saja, lalu masyarakat kita, bangsa indonesia yang sebagian besar beragama islam dan masih mempunyai adat istiadat kuat, mungkinkah akan bernasib sama dengan mereka?.

Jika kita tidak berusaha untuk mencegah pengaruh pengaruh buruk yang datang dari luar, maka bisa jadi keadaan bangsa ini tidak akan mengalami perubahan ke arah pola pikir dan pola hidup yang bebas tanpa bata sampai pada masalah seksualnya.

Apalagi sekarang ini dunia terasa kecil akibat kemajuan teknologi dalam bidang komunikasi dan transportasi. Pengiriman informasi melalui satelit, televisi, internet, surat kabar, sarana transportasi, dan dengan bertambahnya arus turis asing yang berdatangan ke negara kita, menjadikan bangsa dan masyarakat kita semakin terbuka dan menyatu dengan peradaban dunia.

Perubahan pemikiran

Masyarakat kota-kota besar sebagai pintu masuk turis asing dan pengaruh luar negeri memang sudah memperlihatkan perubahan pemikiran, sehingga sudah ada yang mengajukan supaya wanita diberi hak untuk melakukan aborsi bukan karena alasan medis, melainkan karena alasan sosial seperti hamil di luar nikah atau lainya.

Fungsi-fungsi baru yang diperankan wanita seperti hostes,steambath, score girl, server bar, dan diskotik, serta yang lainnya, juga memberikan banyak peluang untuk mempercepat proses kehancuran generasi muda, harapan kita. Dan yang jelas, yang akan menjadi korban dari keadaan tersebut adalah wanita dan anak anak diluar nikah. Disadari atau tidak, hal ini adalah bagian dari strategi yahudi untuk menghancurkan generasi muda Islam.

Memang dalam diri manusia terdapat unsur hewan yang berkarakter menuruti hawa nafsu dan ingin berbuat bebas sekehendak hatinya, namun kehendak nafsu itu sebetulnya bisa dicegah selama ada aturan, pengawasan yang ketat dan sangsi yang berat.

Dengan adanya aturan,pengawsan yang etat dan sanksi yang berat, Insya Allah manusia ajab tercegah dari dorongan untuk berbuat nafsu hewani yang sekehendak hatinya. Selain itu aturan tersebut juga bisa menjadikan hidup manusia menjadi tenteram dan berjiwa sosial dan agamis.

Namun sayang, pengawasan oleh manusia masih belum berfungsi maksimal. Masih banyak pelanggaran pelanggaran yang tidak dapat dihindarkan, akibatnya banyak manusia menjadi penjahat besar, perusak moral masyarakat, penghancur sendi sendi agama, perusak wanita dan penyebab bayi bayi lahir di luar nikah. Maka, mungkinkah pendidikan seks mampu membendung gejala kerusakan dan kemesuman tersebut?

Tidak banyak membawa manfaat

Pemakaian alat-alat kontrasepsi, pada kenyataannya tidak dapat menurunkan angka kelahiran bayi di luar nikah. Bahkan angka kelahiran itu meningkat sebagaimana yang terjadi di negara Swiss, Denmark , dan Amerika sendiri. Ternyata, pendidikan seks tidak banyak membawa manfaat tanpa dibarengi oleh pendidikan agama yang kuat untuk membendung dan menghentikan pelanggaran seksual.

Tanpa pendidikan agama, pergaulan bebas akan terus berlangsung, bayi-bayi yang lahir tanpa ayah pun akan terus meningkat. Karena agamalah yang telah memberikan tuntunan yang sempurna termasuk kehidupan seks. Agamalah yang memberikan pengawasan ketat dan sanksi yang berat kepada siapa saja yang melanggarnya.

Agama juga telah menganjurkan orang yang bersalah untuk segera bertobat. Untuk itu, marilah kita perhatikan beberapa petunjuk agama tentang kehidupan seks, dengan pandangan dasar bahwa iman adalah dasar pokok pendidikan seks dalam islam.

Mengenai peran manusia dalam kehidupan di dunia, Allah SWT menegaskan dalam firman-nya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-ku”. (Q.S Adz-Dzariyaat 51:56) dan dalam surat Al-Hujuraat (49) ayat 13, Allah SWT berfirman:”Hai Manusia, Sesungguhnya Kami Menciptakan Kamu Dari Seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…”.

Agar menjadi hiasan

Sesungguhnya rasa cinta dan syahwat kepada wanita, memang diciptakan oleh Allah. Hal itu bukan bertujuan sebagau bentuk pelampiasan, namun Allah menciptakannya agar menjadi hiasan bagi manusia dalam kehidupannya di dunia, firmannya: “Dijadikan indahpada (pandangan) manusia..(Q.S. Ali Imran 3:14).

Kemudian Allah SWT menciptakan laki-laki untuk melindungi dan memimpin wanita, sebagaimana firman-Nya: “ kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka…”. (Q.S. An-Nissa’ 4:34).

Bukan hanya itu, Allah juga memberikan tuntunan bagi paraa kaum laki-laki yang memilih perempuan untuk dijadikan pendamping. Allah SWT berfirman: “…Maka nikahilah perempuan yang baik-baik untukmu…”.(Q.S. An-Nissa’ 4:3)

Segera menikah

Dalam kehidupan sehari ini, Islam juga menganjurkan kepada mereka yang telah mampu untuk segera menikah. Dan bagi yang belum mampu dianjurkan untuk menahan diri, sehingga Allah memberikan kemampuan kepadanya. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW menegaskan: “Hai para pemuda, barangsiapa diantara kamu telah mampu melaksanakan nikah, maka laksanakanlah. Nikah itu lebih menundukkan mata dan memelihara kelamin (dari pergaulan bebas)”. (HR. Bukhari Muslim).

Hadis di atas juga dapat disimpulkan, bahwa islam menekankan kepada umatnya untuk berkeluarga, tidak membujang terus selama hidupnya atau tidak kawin selamanya. Sebab hal itu telah menyalahi kodrat sebagai manusia.
Pada hadis yang lain Rasulullah SAW juga memberika peringatan: “tetapi aku shalat, tidur, puasa, berbuka dan mengawini perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunahku, maka dia bukan golonganku”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Islam bukan agama kolot yang hanya mementingkan urusan tuhannya. Namun islam juga adalah agama sosial yang juga mengatur urusan dunia dan kebutuhan umatnya. Maka Islam mensyariatkan nikah. Hal itu agar menjadi pengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan. Antara suami dan istri, ada hak dan kewajibannya masing-masing.

Mereka berdua mempunyai tanggung jawab atas kebahagiaan rumah tangganya. Dalam Hubungan seksual, mereka dilarang berpaling dari salah satunya. Hubungan seksual yang dilakukan di luar keduanya (dengan orang lain), disebut zina dan haram hukumnya.

Untuk memenuhi perbuatan keji ini, Allah telah mengatur pandangan mata sebagai alat perangsang baik bagi laki-laki mau pun perempuan. Juga diwajibkan kepada wanita untuk menutupi aurat. Selain itu Allah SWT melarang berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW bersabda: “janganlah berdua-duaan dengan perempuan. Demi Allah yang diriku didalam kekuasaan-Nya, jika seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan, pastinya syetan menyusup di antara keduanya”. (HR. Thabrani dari Abu Umamah RA).

Dalam pandangan Islam, zina termasuk kategori dosa yang terbesar setelah syirik kepada Allah. Hal itu sebagaimana tersebut dalam hadis riwayat Ibnu Abbas RA, bahwa rasulullah SAW bersabda: “tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah setelah dosa syirik, kecuali dosa seorang lelaki yang meletakkan maninya ke dalam raim (perempuan) yang tidak halal baginya”.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui dan Mengawasi segala perbuatan yang dilakukan oleh hamba-Nya. Barangsiapa yang telah terlanjur melakukannya, maka bertaubatlah, sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya, karena Allah juga Maha pengampun lagi Maha penerima Taubat hamba-Nya yang memang benar-benar bertaubat sebesar apa pun dosanya. Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha pengampun lagi maha Penyayang”. (Q.S. Al-A’raaf 7:153).

Itulah antara lain sebagian dari tuntunan Islam yang sempurna, yang seharusnya kita dahulukan karena Tuntunan itu dari Allah Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. (Pegawai magang Aktual.com: Haydar Maulana Ali).

Artikel ini ditulis oleh: