Jakarta, Aktual.com — Subuh merupakan waktu yang sangat istimewa. Subuh yaitu, saat pergantian dari malam ke pagi, dari gelap menuju terang. Begitu istimewanya waktu subuh sehingga Allah SWT menurunkan perintah salat Subuh sebagaimana diterangkan dalam Al Quran,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah salat dari sesudah Matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh Malaikat).”(Al Isra’ : 78)
“Jika kita mengetahui maksud dari panggilan azan untuk salat Subuh berbeda dengan azan untuk salat fardhu lainnya. Tambahan kalimat (الصلاة خير من النوم) yang artinya salat itu lebih baik daripada tidur mempertegas bahwa salat subuh memiliki keistimewaan tersendiri,” kata Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (24/2)
“Salat Subuh adalah salat wajib yang jumlah rakaatnya paling sedikit di antara salat fardhu lainnya yaitu hanya dua rakaat. Namun bagi sebagian orang salat Subuh seringkali begitu berat untuk dilaksanakan meskipun telah mendengar panggilan azan. Lalu mengapa Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk bangun di pagi yang masih gelap, dingin dan sepi? Padahal waktu Subuh adalah waktu paling nikmat untuk terlelap. Tidak ada sesuatu pun di dunia ini Allah SWT ciptakan bila tidak bermanfaat bagi manusia, apalagi perintah salat Subuh,” kata ia menjelaskan.
Rasulullah SAW mengungkapkan, bila umatnya bangun dan melaksanakan salat Subuh berjamaah di Masjid, maka Allah SWT akan melindunginya seharian penuh. Seperti dikatakan Jundab bin Sufyan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan salat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah SWT. Maka, jangan coba-coba membuat Allah SWT membuktikan jaminan-Nya.” (HR. Muslim)
Berkah ada pada waktu pagi (Albarakatu fi bukuriha), begitu ungkapan orang Arab. Benar, pagi memang memiliki banyak berkah. Salah satunya ketika berzikir pagi, yang begitu dianjurkan untuk memperoleh rahmat-Nya.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”(Al Kahfi : 28)
Rasulullah Saw juga menjelaskan, keberkahan zikir pagi antara salat Subuh hingga terbitnya Matahari, yang ditutup dengan salat dhuha. “Barangsiapa yang ikut salat fajar berjamaah di masjid, kemudian duduk berzikir mengingat Allah SWT sampai matahari terbit, lalu mengerjakan salat dua rakaat, maka baginya pahala bagaikan orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR Tirmidzi)
“Keberkahan Subuh juga membuka pintu pintu rezeki-Nya yang telah dihamparkan di hari itu. Sebab itu, Allah SWT menyerukan Muslim untuk menyambut rezekiNya dengan bersegera bangun pagi,” katanya lagi.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Baihaqi, diceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW pulang dari salat Subuh di Masjid Nabawi, Beliau mendapati putrinya Siti Fatimah masih tidur tiduran. Dengan penuh kasih sayang lantas Beliau menggerakkan badan putrinya itu sembari mengatakan,
“Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai karena Allah SWT membagikan rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit Matahari.”
“Sebenarnya sangat banyak manfaat dan keistimewaan untuk hal ini, akan tetapi ada lima keistimewaan yang perlu kita ketahui dan semoga ini menjadi sebuah motivasi kita untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah.” Bersambung……….
Artikel ini ditulis oleh: