Jakarta, Aktual.com — Salat tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan di malam hari sesudah mengerjakan salat Isya hingga terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipun itu hanya sebentar.
“Hukum salat tahajud adalah sunah mu’akkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Oleh karena itu Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan salat tahajud. Karena dalam salat tahajud terdapat keutamaan dan keistimewaan yang besar sekali,” ungkap Ustad Muhamad Ghozali, MA, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (16/03).
Beberapa dalil yang menyinggung keutamaan bangun pada dua pertiga malam untuk salat tahajud telah banyak disebutkan dalam Al Quran. Allah SWT berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka Bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah SWT, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-Nya di sisi Allah SWT sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Al-Muzzammil : 20).
“Surat Ini menjelaskan bagaimana Allah SWT memberi kita waktu waktu yang kiranya paling tepat untuk memohon dan berdoa. Maha Benar Allah SWT dengan segala firmannya. Rasulullah SAW pun bersabda, “Kerjakanlah salat malam, karena salat malam itu kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan.”(HR.Imam Tirmidji dan Ahmad)
Ustad Ghozali mengungkapkan, bahwasannya Allah SWT selalu membanggakan orang yang mengerjakan salat malam di hadapan para Malaikat-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita merasa kagum terhadap dua macam orang.
Pertama, orang yang bangun dari tikar (yang dibentangkan) dari selimut di antara keluarga dan kekasihnya untuk mengerjakan salat, kemudian Allah azza wajalla berfirman “ Wahai Malaikatku,lihatlah pada hambaKu yang bangun dari tempat tidur dan tikarnya di antara kekasih dan keluarganya untuk salatnya, untuk mengharapkan sesuatu (pahala) dari sisiKu dan belas kasihanKu.”
Kedua, orang yang berperang di jalan allah, para sahabatnya terkalahkan dan ia mengetahui apa yang harus dilakukan dengan kekalahan tersebut (yaitu harus maju) dan tidak akan mendapat pahala jika pulang, kemudian ia kembali sampai darahnya ditumpahkan(terbunuh), kemudian Allah berfirman kepada Malaikat-Nya “Lihatlah pada hambaKu yang kembali unutk mengharapkan sesuatu dari sisi-Ku dan belas kasihan dari-Ku sampai darahnya tertumpah (terbunuh).”(HR. ahmad, abu Ya’la, ath Thabrani dan Ibn Hiban)
Al Hasan al Bashri rahimullah pun mengatakan, “Apa bila seorang hamba tidur lalu bangun untuk sujud, Allah akan menghiasi mereka dengan Malaikat dan Dia berfirman “Lihatlah hamba-Ku ini, ia beribadah kepada-Ku, merasa senang disi-Ku dan dia melakukan sujud.”
“Rasulullah SAW paham betul betapa besar manfaat salat malam bagi orang yang mengerjakannya, karena itu Beliau tidak pernah meninggalkan mengerjakan salat malam selama hidupnya. Beliau mengerjakan salat malam dengan bersungguh-sungguh,” beber ia mengungkapkan.
Dalam salah satu Hadis yang diriwayatkan dari Aisya Ra, Beliau mengatakan, “Adalah Rasulullah SAW apabila mengerjakan salat (malam) maka Beliau berdiri sampai pecah kedua kakinya. Aisyah berkata, Wahai Rasulullah mengapa Engaku melakukan seperti ini, padahal dosa dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni ?. Nabi menjawab “Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur.“(HR. mutafaq alaih)
Dalam Hadis lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra ia mengatakan, “Adalah Rasulullah SAW, beliau selalu shalat sampai bengkak kakinya.”(HR. Nasa’i)
Bahkan, saat sakit pun Rasulullah SAW tetap mengerjakan salat malam, dan beliau tidak pernah meninggalkannya. Diriwayatkan dari Aisyah Ra, ia mengatakan, “Hendaklah kalian tetap mengerjakan qiyamul lail. Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Bila sakit beliau membacanya dengan duduk. Aku sudah mengetahui bahwa diantara kalian akan mengatakan, “Cukup bagiku untuk mengerjakan shalat yang diwajibkan saja, dan akupun akan mengatakan demikian.”(HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwasanya pada suatu malam Rasulullah SAW merasa sakit. Pada pagi harinya ada yang mengatakan kepada Beliau, “wahai Rasulullah, sesungguhnya pengaruh sakit itu terlihat jelas padamu” lalu Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya aku seperti yang Engkau lihat sekarang, dengan segala puji bagi Allah, aku telah membaca tujuh surat yang panjang (tadi malam ketika mengerjakan qiyamul lail).”(HR. Abu Ya’la dan al Hakim)
“Begitu pentingnya mengerjakan salat malam sehingga Rasululah SAW yang sudah dijamin masuk Surga dan diampuni oleh Allah SWT akan dosanya yang lalu dan yang akan datang tidak pernah meninggalkannya walau sedang sakit sekalipun. Bagaimanakah dengan kita yang penuh dosa dan tidak ada jaminan untuk masuk Surga Allah SWT ini?. Sungguh memprihatinkan sebagian besar dari kita hanya sibuk mengisi malam dengan menghibur diri di club malam, menonton bioskop atau TV semalam suntuk,” tandas Ustad Ghozali. Bersambung…..
Artikel ini ditulis oleh: