Jakarta, Aktual.com – Kejahatan di sektor perbankan terus mengintai para nasabah. Kejahatan yang terjadi pun bisa dikategorikan “canggih”. Satu kejahatan yang mengusik rasa aman dari para nasabah adalah penggandaan atau pencurian data ATM atau Kartu Kredit para nasabah (skimming).

Skimming bukan hanya membuat resah nasabah dan masyarakat, tetapi juga mencoreng reputasi dari perbankan Indonesia. Terlebih, Skimming adalah teknik mengumpulkan informasi sebuah kartu kredit atau kartu ATM dengan cara menempatkan alat yang biasanya disebut skimmer.

Alat skimmer bertugas merekam jejak penggunaan sebuah kartu kredit atau kartu ATM. Jika alat ini dipasang di sebuah mesin ATM, otomatis semua kartu yang keluar masuk di mesin ATM tersebut akan terekam data dan aktifitasnya. Apabila yang dimasukkan adalah kartu kredit, maka yang terekam data kartu kredit. Dan apabila yang dimasukkan kartu ATM, maka yang terekam kartu ATM.

Menyoroti hal itu, pengamat perbankan dan juga dosen tetap ilmu Hubungan Internasional UNAS Jakarta, Hilmi R. Ibrahim mengatakan, skimming tidak saja meresahkan dan merugikan masyarakat penggunan jasa perbankan, tetapi juga merusak reputasi perbankan nasional Indonesia di mata Internasional. Dengan kejadian skimming tersebut, maka Indonesia dapat dianggap tidak aman dan sekaligus tidak nyaman dalam melakukan transaksi Perbankan.

Hilmi menyebutkan kejadian skimming yang pernah menerpa dua bank nasional beberapa waktu lalu menunjukkan pihak pelaku skimming memiliki pengetahuan teknologi canggih.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara