Vatikan, Aktual.com – Penentangan dunia internasional terhadap rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menggusur paksa secara permanen 2,2 juta warga Gaza Palestina terus bermunculan. Kali ini Takhta Suci Vatikan menolak keras rencana Trump itu.

Melalui juru bicara Vatikan, yang juga Sekretaris Negara Vatikan Pietro Parolin menegaskan bahwa penduduk Palestina harus tetap tinggal di tanahnya sendiri, selain itu ia juga menolak kebijakan deportasi paksa dimanapun. Hal itu disampaikan Pietro Parolin dalam sambutannya di pertemuan puncak antara Italia dan Takhta Suci Vatikan pada Kamis (13/2).

”Penduduk Palestina harus tetap tinggal di tanahnya. Ini adalah salah satu poin mendasar Takhta Suci. Tidak ada deportasi juga, karena seseorang di pihak Italia telah menggarisbawahi bagaimana hal ini akan menciptakan ketegangan di wilayah tersebut,” kata Parolin, seperti dikutip dari ANSA, (Jumat 14/2).

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menegaskan bahwa wilayah Palestina tidak untuk dijual. ”Rakyat Palestina berkomitmen untuk tetap berada di tanah mereka di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem,” kata Abbas dalam pernyataan pers yang dirilis oleh kantor berita resmi Palestina WAFA.

Abbas juga sangat menghargai posisi Mesir, Yordania, Arab Saudi, dan negara-negara lain yang menolak segala upaya untuk mencaplok wilayah atau mengusir warga Palestina, mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka, dan menyerukan penghentian perang sepenuhnya.

Ia menekankan pentingnya mengoordinasikan upaya dan posisi Arab untuk mengadopsi visi perdamaian Arab pada pertemuan puncak darurat Arab mendatang mengenai masalah Palestina di Kairo. Selain itu, ia juga menekankan perlunya memberikan bantuan segera kepada rakyat Gaza, dan bagi Negara Palestina untuk memikul tanggung jawabnya di Gaza dan membangun kembali daerah kantong itu dengan dukungan internasional, sementara rakyat Palestina tetap berada di tanah mereka.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain