Manado, Aktual.com – Sebanyak 1.031 warga Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), telah terinveksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

“Data dari Dinas Kesehatan, hingga Mei 2018 terdapat 1.031 warga terivenksi HIV AIDS,” kata Jhoni S Wuisan, Pengelola Program KPA Kota Manado, usai sosialisasi pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, di Kodim 1309 Manado, Senin (3/12).

Namun diprediksi jumlah yang terinveksi HIV/AIDS lebih dari itu. Karena antara lain, data dari Juni sampai November 2018 sementara dirampungkan.

Secara umum di Sulut, termasuk Manado, paling banyak kelompok masyarakat terinveksi adalah swasta dan wiraswasta.

Sementara populasi kunci khusus seperti PSK, pengguna Narkoba suntik, LGBT relatif bisa dikendalikan karena ada program untuk kelompok tersebut.

“Seperti penyuluhan, pendampingan penguatan kelompok populasi kunci khusus sementara kepada masyarakat umum agak sulit,” katanya.

Ia mengatakan kedepan, pihaknya telah memprogramkan memperkuat warga peduli HIV/AIDS, melalui pembentukan kelompok warga peduli sampai tingkat kelurahan.

Tujuannya memberikan informasi kepada masyarakat tentang HIV/AIDS dan bagaimana mengatasi kalau ada warga yang terinfeksi antara lain jangan didiskriminasi, jangan distigma, perlakukan mereka seperti masyarakat biasa.

“Dengan perlakuan seperti itu, membuat semangat mereka naik,” katanya.

Sosialisasi pecegahan dan penaggulangan HIV/AIDS merupakan kerjasama Kodim 1309 Manado, Kawanua Onlioner Comunity (Konco), KPA Provinsi Sulut dan KPA Manado. Ketua Konco, Cici mengatakan, pihaknya berharap kehadiran Konco dapat memberikan dampak kepada masyarakat luas.

Mengingat pada 1 Desember 2018 merupakan Hari Aids Sedunia, maka melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.

Kegiatan ini bekerjasama dengan pihak lainnya seperti Kodim, KPA untuk turun langsung menyebarkan informasi yang benar tentang HIV/AIDS.

Kedepan kegiatan seperti ini akan menjadi agenda tetap, selama tiga bulan sekali sehingga menjangkau banyak orang.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan