“Setelah festival ini, kami akan meneruskan normalisasi sungai dan dilanjutkan dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dengan melebarkan jalan di pinggir sungai agar bisa membuat rumah menghadap ke sungai,” tuturnya.

Ia mengatakan Kali (sungai) Asem adalah sungai yang membelah Lumajang dan mengalirkan air bersih dari Gunung Semeru, sehingga hal itu menjadi pelajaran bahwa sungai adalah sumber kehidupan.

“Mari kita hargai itu dan kita percantik Kabupaten Lumajang. Terima kasih kepada Kak Ipul dan seluruh pihak yang berpartisipasi dalam festival ini, terutama 1.000 anggota pramuka,” katanya, menambahkan.

Penutupan festival tersebut dimeriahkan oleh Band Letto yang membawakan lagu-lagu hitsnya seperti permintaan hati, ruang rindu, dan sebelum cahaya. Pesta kembang api menutup acara yang diikuti oleh anggota DPRD Jatim, Forkopimda Kabupaten Lumajang, dan ribuan warga Lumajang dan Jember. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby