Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry J Juliantono usai menandatangani Maklumat Rakyat..." Nasionalisme Dalam Ancaman" saat acara Rembuk Keprihatinan Nasionalisme Dalam Ancaman di Tugu Prolamasi, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016). Dalam deklarasi Rembuk Keprihatinan Nasionalisme Dalam Ancaman untuk memperingati 108 tahun Hari Kebangkitan Nasional dan 71 tahun Kelahiran Pancasila.

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menyatakan partainya belum memutuskan sikap apakah akan bergabung dengan pemerintah atau berada di luar pemerintah sebagai oposisi.

“Pertemuan antara Pak Prabowo (ketua umum Partai Gerindra) dengan Ibu Megawati (ketua umum PDI Perjuangan), bertujuan untuk rekonsiliasi persatuan yang diharapkan bisa berdampak ke masyarakat. Pertemuan itu lebih kepada tujuan untuk meredam polarisasi di masyarakat,” kata Ferry Juliantono, Sabtu (27/7).

Menurut Ferry Juliantono, bagi Partai Gerindra berada di dalam pemerintahan maupun berada di luar pemerintahan, sama mulianya. “Karena berada di dalam pemerintahan maupun berada di luar pemerintahan, sama-sama berkontribusi untuk membangun bangsa, tapi dari posisinya masing-masing,” katanya.

Ferry meniai, bahwa partai oposisi maupun partai pemerintah adalah tidak diametral, tidak terlihat adanya saling berseberangan, sehingga seperti tidak ada oposisi.

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianti dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, menurut Ferry, adalah sikap Prabowo untuk membuka peluang dan penjajagan kemungkinan bergabung dengan pemerintah.

“Namun, Partai Gerindra belum memutuskan, apakah akan bergabung atau tidak,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: