Banda Aceh, aktual.com – Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haytar meminta semua tokoh lintas organisasi dan partai di Tanah Rencong untuk bersama-sama berpikir bagaimana memajukan Aceh, terutama pada sektor ekonomi.

“Kita harus berpikir bagaimana membangun Aceh karena Aceh memiliki potensi ekonomi yang besar,” kata Al Haytar dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Selasa (28/2).

Al Haytar menyampaikan hal itu selaku Ketua Tuha Peut Partai Aceh saat menutup Musyawarah Besar III Partai Aceh di Banda Aceh, Minggu malam (26/2).

Dia menjelaskan banyak tokoh dan masyarakat Aceh yang bergabung dengan partai politik nasional maupun partai lokal, tetapi semua itu harus sebagai “kendaraan” saja untuk menjemput kemajuan daerah.

“Partai nasional atau lokal bagi saya itu hanya kendaraan saja, tetapi yang paling kita ini (utamakan) adalah orang Aceh. Maka, harus bekerja untuk Aceh. Itu yang saya perlukan,” jelasnya.

Dia menambahkan Aceh telah mendapatkan bantuan keuangan cukup besar dari Pemerintah pusat melalui dana otonomi khusus sejak 2008. Dana tersebut, lanjutnya, merupakan salah satu solusi untuk memulihkan Aceh pascakonflik, supaya bisa lebih bangkit, maju, dan meningkatkan perekonomian.

“Tapi kemana uang itu? Kenapa Aceh masih menjadi daerah termiskin? Maka kita harus koreksi kelemahan dan kelalaian kita. Ada administrasi yang tidak betul untuk meningkatkan ekonomi Aceh,” katanya.

Pada hakikatnya, tambahnya, orang Aceh merupakan keturunan yang pintar, hanya saja selama ini salah cara memegang daerah.

Aceh juga memiliki potensi ekonomi cukup besar, baik dari sumber daya laut maupun di darat. Namun, sumber daya itu harus dikelola secara baik supaya Aceh bisa melebihi negara maju, seperti Singapura.

“Pemerintah RI sudah memberikan semua. Kalau betul-betul dikelola, dalam 10 tahun saja kita bisa lebih maju dari daerah lain; dan dalam 30 tahun bisa seperti Malaysia dan Singapura. Saya ingin melihat Aceh ini maju,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain