Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya datang ke gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Kedatangan Ahok ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras.

Jakarta, Aktual.com – Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Prabowo Soenirman, menyayangkan sikap arogan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang menuding Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, bersekongkol dengan Yusril Ihza Mahendra.

Akibat tudingan tersebut, Rustam Effendi pada Senin (25/4), memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Walkot Jakut.

“Harusnya Ahok bisa mengapresiasi kerja anak buahnya, bukan malah menyudutkan,” kata Prabowo di Jakarta, Selasa (26/4).

Menurut dia, sebagai pemimpin, Ahok harus bisa menghargai kerja bawahannya. Sebab apabila banyak pejabat yang mundur, maka akan mengganggu kinerja Pemprov DKI.

Prabowo mengaku mengapresiasi keputusan Rustam Effendi untuk mundur dari jabatannya.

“Saya apresiasi langkah yang diambil oleh Pak Rustam karena itu yang terbaik dia lakukan daripada kerja dengan kondisi yang tidak nyaman dan selalu dicurigai,” kata Prabowo.

Untuk diketahui, Rustam Effendi mengundurkan diri karena sempat dituding bersekongkol dengan salah satu bakal calon Gubernur DKI Yusril.

Tudingan yang dilontarkan Ahok itu, karena menilai Rustam Effendi tidak menjalankan perintahnya untuk menertibkan pemukiman di kolong tol, di kawasan Ancol, Jakut, yang dinilainya sebagai penyebab banjir di kawasan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara