Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Forum Perdamaian Dunia ke-5 yang bertepatan dengan Milad Muhammadiyah ke-102 menyinggung persoalan bentrokan yang terjadi antara TNI dengan Brimob, di Batam.

Menurut Wapres JK, bentrokan yang membuat Presiden Jokowi harus menanganinya itu sangatlah aneh, karena melibatkan aparat yang seharusnya menciptakan perdamaian.

“Saya juga sampaikan permintaan maaf dari Presiden Jokowi karena sedang ada pertemuan penting membicarakan konflik yang aneh di negeri ini, yang mengurus perdamaian dan ketertiban,” kata Jusuf Kalla dalam pidatonya, di acara forum perdamaian, di gedung parlemen, Kamis (20/11).

Menurut dia, bila bicara soal perdamaian tentu bicara konflik yang perlu dicegah. Berdasarkan pengalaman Indonesia seja 69 tahun, setidaknya ada sebanyak 15 kali konflik besar yang dialami, dimana 10 konflik terkait dengan persoalan sosial, ekonomi, dan politik.

“Hanya lima karena ideologi dan sparatisme.”

Oleh karena itu, kata dia, kedamaian tidak selalu dilakukan dengan diskusi, tetapi kita berbuat dengan hal-hal baik dan adil dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

“Makin banyak konfrensi makin banyak konflik. Makannya konfrensi seperti ini harus diikuti dengan menjaga langkah-langkah yang baik bagi negaranya. Jangan hanya bicara meredam konflik, tetapi yang terpenting bagaimana tidak ada konflik,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang