Rengat, Aktual.com – Sejumlah masyarakat dan kelompok pengajian perempuan di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, merasa resah akibat ulah pemilik tempat hiburan dan warung remang-remang yang bandel dengan masih menjalankan aktivitasnya di bulan suci Ramadhan.

“Kami akan tetap melakukan aksi sampai mereka menutup tempat maksiat itu, apalagi keberadaannya tanpa dilengkapi izin,” kata Ketua Majelis Ta’lim Kelurahan Pangkalan Kasai, Asmawati di Rengat, Kamis (2/7).

Ia mengatakan, wilayah Seberida yang kini makin ramai dan berkembang itu, janganlah dihiasi dengan munculnya sejumlah kegiatan negatif dan meresahkan kaum perempuan dan anak-anak sekolah, apalagi di bulan Suci Ramadhan.

Sejumlah tempat baik warung, rumah kos maupun hotel di kecamatan ini justru terindikasi menjadi tempat praktek hiburan malam yang bernuansa seksualitas dan selama ini terkesan dibiarkan hingga semakin menjadi – jadi.

“Kami minta instansi pemerintah segera menghentikan usaha itu dan segera menangkap pelaku dan pemiliknya,” sebutnya.

Pembersihan tempat usaha itu dengan turun lapangan juga bakal dilakukan di sejumlah rumah kos-kosan di daerah Pangkalan Kasai, Simpang Kasus dan beberapa wilayah lain yang terindikasi ada dugaan terjadinya praktek melanggar aturan.

Tokoh Masyarakat Inhu Hatta Munir juga menyebutkan, warung remang-remang semestinya tidak beroperasi, karena jelas mengganggu warga dalam beribadah.

“Sebaiknya semua pihak dapat menghentikan kegiatan itu,” tegasnya.

Tokoh Agama Indragiri Hulu Ust M Nur juga menilai, seluruh kegiatan yang bernuansa meresahkan masyarakat di bulan suci ini diminta untuk dihentikan oleh Satpol PP Inhu dan Pemerintah Kecamatan secara berkesinambungan sehingga benar- benar aman.

“Kegiatan itu justru berakibat merusak citra daerah, sejumlah hotel, wisma dan warung remang-remang mestinya dapat diperingatkan dan ditindak bila jelas-jelas melanggar aturan,” ujarnya.jika kedapatan melegal usaha melanggar hukum itu,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: