Janganlah kalian berpikir, bahwa seorang fakir (sufi) yang tidak ada dunia di dalam hatinya, lantas ia tidak berada dalam kehadirat Allah Swt. Hal ini adalah mustahil, karena sesungguhnya orang yang tinggi himmahnya dari dunia, maka ia akan sampai kepada Sang Penciptanya.

Sampai kepada Allah Swt, berarti mengetahuiNya. Maka perpalinglah dari dunia yang menjadi sandaranmu –apapun itu- dan janganlah pernah bersandar kepadanya, karena sesungguhnya telah celaka orangyang ridha dunia ini menjadi penggantiNya, dan sesungguhnya telah merugi orang yang telah berpaling dariNya:-

Segala sesuatu, yang apabila kamu berpisah darinya, maka kamu akan mendapatkan gantinya. Akan tetapi apabila kamu berpisah dari Allah, maka kamu tidak akan pernah menemukan gantinya.

Katakanlah: tidaklah saya memiliki tujuan selain dari padaMu bukan sebuah bentuk tajalli dan bukan pula sebuah pandangan tajalli yang dicari
Sangatlah berbeda, antara orang yang tujuannya adalah (untuk mendapatkan hur al ‘ain dan istana, dengan orang yang tujuannya adalah agar diangkat hijab dari dirinya dan senantiasa berada dalam kehadiratNya, sebagaimana telah dikatalah oleh seorang wali Allah Ta’ala sidy Abu Madyan Ra.

Berhati-hatilah kalian dengan sekuat tenaga dalam hal syuhrah (untuk terkenal), karena sesungguhnya di dalam meninggalkan dhahir dan batin, ada faidah-faidah yang mampu menembus kebiasaan, dan tidaklah kami melihatnya kecuali dari orang-orang yang mengabaikan keduanya untuk selama-lamanya. Salam (untuk kalian). Wallahu A’lam.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid