Ketua DPR Setya Novanto (kiri) memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/7/2017). Setya Novanto diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP (KTP Elektronik) dengan tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong. AKTUALMunzir

Jakarta, Aktual.com – Politikus senior Partai Golkar, Chaeruman Harahap mengatakan, urusan mundur atau tidaknya Setya Novanto dari jabatan Ketua Umum Golkar bukan kewenangan Yorrys Raweyai seorang. Kata dia, hal tersebut harus disepakati oleh internal partai.

“Tentu Partai Golkar, partai yang sudah dewasa, tahu menyelesaikan masalahnya. Urusan internal di partai, iya urusan partai lah,” terang Chaeruma, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat (27/7).

Dia pun meyakini, internal partainya sudah membahas soal status hukum Novanto dan sudah tahu bagaimana cara menyelesaikannya. Di sisi lain, saksi kasus e-KTP ini berharap partai berlambang pohon beringin tidak terlena dengan permasalahan yang tengah diderita.

Pasalnya, bukan hanya soal status Novanto yang harus dipikirkan, ke depan masih ada banyak hal yang akan dihadapi termasuk Pilkada dan Pilpres 2019.

“Saya kira pimpinan partai bijaksana lah. Partai Golkar partai yang sudah banyak perjalanan hidupnya, kematangannya. Saya kira kita juga dalam berpolitik ini harus dewasa lah,” jelas dia.

Seperti diketahui, status hukum yang saat ini tersemat di pundak Novanto membuat banyak pihak menyarankan yang bersangkutan untuk mundur dari jabatannya, baik itu sebagai Ketum Golkar maupun Ketua DPR RI. Salah satu pihak yang memberikan saran serupa yakni Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Golkar, Yorrys Raweyai.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid