Jakarta, Aktual.com — Menjelang masuknya masa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, situasi politik DKI Jakarta semakin memanas. Terlebih, simpang siur terkait sosok yang akan diusung partai pendukung masing-masing bakal calon kandidat.

Ada yang menarik perhatian publik saat ini khususnya warga ibu kota adalah siapa pasangan calon yang diprediksi akan memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut. Atas dasar itu, Lembaga Survei Stratak Indonesia melakukan riset opini publik sebelum di bukanya pendaftaran untuk cagub dan cawagub oleh KPUD DKI Jakarta.

Menurut data yang diperoleh, hasilnya menemukan bahwa besar kemungkinan Pilgub DKI nanti akan berlangsung sengit dan tidak mudah dimenangkan oleh pasangan manapun.

“Sementara ini hasil survei menunjukan semua calon kandidat memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pemilu 2017,” ujar peneliti Stratakindo Octarina Subarjo dalam rilisnya, Minggu (18/9).

Octa menerangkan hasil temuan di lapangan berdasarkan Top of Mind sebagai berikut :

Basuki T Purnama (Ahok) 32,4 persen.
Yusril Ihza Mahendra: 19,8 persen.
Tri Rismaharini: 5,2 persen.
Rizal Ramli: 4,2 persen.
Sandiaga S Uno: 3,8 persen.
Tokoh lainnya dibawah 1,2 persen.
Tidak Jawab/ Rahasia: 28,8 persen.

Kemudian elektabilitas masing-masing calon (riset 5 nama)

Basuki T Purnama (Ahok) 43,2%
Yusril Ihza Mahendra 27%
Tri Rismaharani 7,8%
Rizal Ramli 4,8%
Sandiaga S Uno 4,5%
Tidak Jawab/ Rahasia: 12,7%

Temuan tersebut menunjukan adanya tren penurunan khususnya dari petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Diketahui dari survei sebelumnya (Juni 2016) Ahok mendapatkan 48.2% dan pada September turun menjadi 43.2%.

Perbandingan temuan survei pada Juni dan September, para calon kandidat terkecuali Ahok justru malah meraih tren positif. Sebelumnya Yusril Ihza Mahendra meraih 12.8%, dan meningkat signifikan 27%. Sedangkan Tri Rismaharani dari 5.9% menjadi 7,8%.

Selanjutnya, Rizal Ramli (Juni tak ada data) dan bulan ini memperoleh 4,8%. Terakhir Sandiaga Uno yang semula hanya 2.3% kemudian merangkak naik 4,5%.

Sementara, Direktur Riset Lembaga Survei Stratak Indonesia, Muhammad Romdhoni menjelaskan, dari sisi para penantang Yusril, Risma dan Rizal Ramli berpotensi dapat kalahkan Ahok. Sementara untuk Sandiaga Uno dan calon lainnya akan sulit.

“Survei ini menemukan bahwa Ahok tidak lagi bisa disebut sebagai petahana yang kuat dan dominan, ia rapuh dan bisa dikalahkan. Di survei kami, ia secara personal tidak pernh mencapai 50% plus,” terang dia.

Sedangkan para penantangnya terus merangkak naik, jika para penantang ini bersatu sehingga menjadi head to head akan semakin seru. Dari list para penantang Yusril dipasangkan dengan siapapun berpotensi mengalahkan Ahok.

“Sementara Sandi tampaknya belum memiliki momentum tepat untuk menjadi gubernur di pilkada DKI kali ini, ia akan memberi kobtribusi suara luar biasa jika dijadikan calon wakil oleh siapapun,” demikian jelas Doni.

Berikut adalah temuan survei September 2016 yang menunjukan peta pasangan calon. Menurut hasil survei jika hanya ada 3 pasangan cagub-cawagub.

  1. Ahok-Djarot 35,2%
    2. Yusril-Saefullah 31,8%
    3. Sandiaga-Mardani Ali Siera 11,5%
    Tidak Jawab/ Rahasia 22,5%

Survei Stratak Indonesia ini dilakukan pada tanggal 2-10 September 2016 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 420 responden, dengan margin of error sebesar 4.78% pada tingat kepercayaan 95%. Penggalian data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung oleh para pewawancara yang terlatih.

Fadlan Syiam Butho

 

Artikel ini ditulis oleh: