Kiri-kanan ; Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar B.J. Habibie, Wakil Ketua I Dewan Pembina Ade Komarudin, Ketu Umum Partai Golkar Setya Novanto, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham berfoto bersama usai menghadiri Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Partai Golkar di JCC, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Rapimnas Partai Golkar membahas program partai serta isu yang berkembang dan Rapimnas Partai Golkar salah satu keputusannya untuk mendukung pencalonan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan proses pergantian Ade Komarudin dengan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI masih berjalan.

“Ini baru Pleno DPP memutuskan pak Setya Novanto untuk jadi Ketua DPR. Jadi proses masih harus dijalani dulu,” ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11).

Amali menjelaskan, setelah keputusan pleno, DPP akan melakukan komunikasi kepada dewan pembina, dewan pakar, dan dewan kehormatan. DPP harus lebih dulu menyampaikan perkembangan dalam rapat, apa yang mendasari usulan tersebut sehingga menjadi sebuah keputusan pleno Partai Golkar.

“Saya kira dalam satu sampai dua hari ini akan disampaikan oleh pak Nurdin sebagai pimpinan rapat. itu kemudian akan di ditindaklanjuti oleh surat DPP kepada fraksi,” jelas Ketua bidang Pembangunan Daerah dan Desa DPP Golkar itu.

Selanjutnya, kata Amali, putusan tersebut menjadi kewajiban dari Fraksi Partai Golkar untuk menjelaskan apa yang menjadi latar belakang keputusan itu kepada fraksi-fraksi lain di DPR. Sedangkan, di tingkat partai tentu ada komunikasi antara DPP Golkar dengan pimpinan partai lain.

“Pada akhirnya, keputusan itu diambil di tingkat pimpinan pusat dan masing-masing partai. Fraksi tinggal menjalankan apapun kebijakan masing-masing partai,” pungkas anggota Komisi I DPR ini.

Amali mengingatkan bahwa putusan rapat pleno adalah mengikat berdasarkan AD/ART. Ia juga menegaskan, putusan tersebut murni merupakan urusan internal partai tanpa tekanan dari pihak manapun.

“Kami berharap itu tidak menimbulkan dampak apapun,” kata Amali.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan